Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Rendang, Ini Hidangan Favorit di RM Padang Tertua di Jakarta...

Kompas.com - 24/05/2016, 10:01 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta, 1969. Waktu itu, menemukan rumah makan padang otentik di Ibu Kota tak semudah sekarang. Tujuannya cuma dua: RM Sepakat di kawasan Mayestik dan RM Pondok Djaja di Pasar Baru.

(Baca: Mampir ke RM Sepakat untuk Makan Gulai Gajebo yang Mulai Langka di Jakarta)

Wangi rempah menyeruak begitu saya membuka pintu kaca. Meja berlapis triplek putih dan bangku-bangku kayu disusun di dua ruangan tanpa sekat. Pendingin udara bertengger di salah satu sudut ruangan, namun di sudut lainnya, kipas angin menembakkan udara ke segala arah.

Persis di bawah kipas angin itu, tampak dua pria sedang khusyuk menikmati sepiring nasi padang. Se mereka mengelap keringat, menenggak teh tawar hangat sambil menghela nafas panjang. "Aaaahh..."

Di sudut pendingin udara, tepat di pintu masuk, Sjoffian Chaedir menyambut dengan ramah. Pria berusia 83 tahun itu mengenakan kemeja lengan pendek, celana bahan, dengan rambut putih seutuhnya dan kacamata bertengger di batang hidungnya. Dialah pemilik Pondok Djaja, salah satu rumah makan Padang tertua di Jakarta.

"Pertama dibuka tahun 1969, gerai pertama di Jalan Krekot Bunder (Pasar Baru, Jakarta Pusat-red). Tahun 1974 pindah ke Hayam Wuruk. Baru empat tahun yang lalu pindah ke sini," tutur Sjoffian kepada KompasTravel saat mampir ke Pondok Djaja, Senin (23/5/2016).

KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Bagian dalam RM Pondok Djaja. Rumah makan ini terletak di Jl Hasyim Ashari, Jakarta.
Satu-satunya gerai Pondok Djaja kini ada di Jalan Hasyim Ashari No 13 B, Jakarta Barat. Meski jam makan siang sudah lewat, tempat ini masih saja ramai. Begitu masuk, pengunjung langsung dihadapkan pada etalase kaca berisi 15 jenis menu masakan khas Sumatera Barat. Uniknya, hanya ada satu koki yang memasak semua makanan dari dulu hingga sekarang.

"Yang memasak istri saya, dari pertama kali buka. Sekarang usianya 84 tahun. Masih dia yang memasak," terang Sjoffian yang lahir di Kota Padang.

Resep dan cara masak tradisional adalah rahasia suksesnya RM Pondok Djaja. Dari 15 menu yang tersaji di etalase, bukan rendang yang paling diincar. Bukan pula gulai tunjang penuh lemak dan telur dadar otentik khas Ranah Minang. Menu paling favorit di sini adalah ayam goreng, lengkap dengan serundeng yang harum dan khas.

"Ayam goreng jadi favorit di sini. Makannya harus bersama sambal petai," tambah Sjoffian.

Sambal petai tersebut merupakan ciri khas RM Pondok Djaja. Selain itu, ada pula acar timun segar yang menemani sepiring 'nasi rames' khas rumah makan ini. Seporsi nasi dan ayam goreng dikenai harga Rp 33.000. Harganya tak berbeda jauh jika Anda memilih lauk lainnya.

KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Sambal petai yang legendaris khas RM Pondok Djaja, serta acar timun segar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com