Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemeriahan Festival Bakcang dan Tradisi Mandi Peh Cun di Pontianak

Kompas.com - 09/06/2016, 21:05 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

Berawal dari kisah tersebut, maka muncul tradisi dari masyarakat sebagai penghormatan kepada Sang Ksatria tersebut, yang masih dipertahankan hingga saat ini.

Kisah tersebut mengalir seperti air ketika dituturkan oleh Jesselyn yang saat ini masih duduk di bangku kelas 3 Sekolah Menengah Atas.

Sebagai generasi muda Tionghoa, Jesselyn pun merasa wajib untuk mempertahankan tradisi ini.

“Sebagai manusia yang berakal budi, kita harus punya (mengetahui) asal usul, dan tentu saja menghargai dari mana asal kita. Budaya ini memiliki arti dan filosofi tersendiri bagi masyarakat Tionghoa, untuk tetap mempertahankan loyalitas dan kesetiaan,” tutur Jesselyn kepada KompasTravel.

Tradisi mandi di siang hari dipercaya bisa membuang sial dan mengusir berbagai macam penyakit bagi mereka yang percaya pada mitos tersebut.

Sedangkan tradisi makan Bakcang sendiri saat ini lebih memiliki makna untuk berkumpul bersama keluarga sambil makan dan bertukar bakcang.

Dua tradisi tersebut sebenarnya memiliki asal-usul yang berbeda. Namun bagi sebagian masyarakat Tionghoa menjalankan keduanya secara bersamaan.

Suguhan atraksi tersebut, bisa dinikmati masyarakat umum menggunakan kapal wisata atau menyewa perahu bermesin. Masyarakat juga bisa ikut larut saling melempar air menggunakan kantung plastik dan media lain yang bisa digunakan.

KOMPAS.COM/YOHANES KURNIA IRAWAN Suasana tradisi mandi Peh Cun dan Festival Bakcang di Sungai Kapuas, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (9/6/2016).
Tokoh masyarakat Tionghoa, Sugioto atau yang biasa disapa Rico mengungkapkan, Festival Bakcang ini untuk ke depan harus dikemas lebih baik sebagai salah satu daya tarik dan tujuan wisata. Tujuannya agar wisatawan tertarik menyaksikan festival tersebut, dan bisa leluasa menikmati tradisi ini.

“Tradisi seperti ini tidak semua daerah di Indonesia melaksanakannya. Tentu ini menjadi daya tarik dan tujuan wisata, khususnya di Pontianak, sehingga pada tahun mendatang bisa di kemas lebih baik lagi dan bisa mendatangkan wisatawan,” ujar Rico.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com