Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Dianggap Angker, Sungai Progo Kini Jadi Lokasi "Rafting"

Kompas.com - 11/06/2016, 05:03 WIB

DARI sekian banyak wisata ekstrim, mungkin rafting adalah yang paling banyak penggemarnya. Sensasi mengarungi sungai berarus deras mampu memacu adrenalin siapa pun yang mencobanya.

Yogyakarta yang selama ini menjadikan wisata sebagai salah satu sektor andalannya malah belum memiliki wahana rafting. Para wisatawan yang ingin melakukan rafting, destinasi terdekat dari Yogyakarta adalah Sungai Elo yang berada di kabupaten Magelang.

Tetapi sejak awal Juni 2016 ini Yogyakarta sudah memiliki wahana rafting. Adalah Cahyo Alkantana, pelaku wisata ekstrim yang sebelumnya mengelola obyek wisata Gua Jomblang yang berinisiatif mendirikan operator rafting bernama Top Rafting. Cahyo Alkantana memilih sungai Progo sebagai lokasi rafting.

"Meski Sungai Progo dipercaya oleh masyarakat sebagai tempat yang keramat dan angker, tetapi hal tersebut tidak menghalangi kami mengembangkannya menjadi obyek wisata yang menarik," ujarnya.

Meski tidak populer sebagai tempat rafting, tetapi sungai ini sebenarnya telah cukup sering ditaklukan oleh mereka para penggemar rafting. Dibandingkan dengan sungai-sungai di wilayah Jawa, Progo adalah salah satu yang paling menantang.

Dikatakan Cahyo, sungai Progo memiliki jeram dari kelas III sampai V (dari enam kelas jeram yang ada), khususnya di penggal bendungan Ancol Bligo, hingga jembatan Dekso.

"Meskipun memiliki jeram hingga kelas V tetapi jalur ini aman diarungi karena penggunaan dayung oars," ungkap Cahyo.

Dayung oars sendiri adalah dua buah dayung panjang yang digunakan oleh pemandu arung jeram yang berada di bagian belakang kapal.

Dayung yang memiliki panjang masing-masing 2,5 meter tersebut memudahkan pemandu untuk mengarahkan kapal karet. Tidak semua sungai di Indonesia bisa menggunakan oars untuk arung jeram.

Bahkan sebelum hadir di sungai Progo, metode arung jeram ini baru digunakan di dua sungai di dunia, yakni Sungai Colorado di Amerika Serikat dan Sungai Zambezi di Zimbabwe-Zambia.

Karena dayungnya yang begitu penjang, maka arung jeram menggunakan oar ini hanya bisa digunakan di sungai yang lebar, seperti Progo.

Jalur rafting yang disediakan Top Rafting ini memiliki jarak sekitar 10 kilometer. Terdapat setidaknya lima jeram yang besar yang pasti akan memacu adrenalin setiap pengunjung. Di luar itu terdapat belasan jeram yang tidak kalah menantang.

"Karakteristik jeram di Progo ini wave-nya sangat besar dan menantang. Dalam satu jeram rata-rata memiliki lima hole (hole adalah bentukan arus yang tertahan rintangan batu menyebabkan arus putar seperti roda), dan tidak semua sungai memilikinya," tambah Cahyo.

Tidak hanya jeram yang menantang, Anda juga akan disuguhi pemandangan alam yang masih asri, dengan latar perbukitan Monoreh. Di salah satu spot terdapat air terjun yang cukup tinggi dan mempercantik rute arung jeram.

Tribun Jogja/Hamim Thohari Titik start rafting di Sungai Progo, Yogyakarta.
Untuk menyelesaikan rute arung jeram ini dibutuhkan waktu sekitar dua jam yang berakhir di basecamp Top Rafting yang berada kawasan Kreo, Desa Kebon Agung, Kecamatan Minggir, Kabutapen Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Bagi Anda yang ingin merasakan sensasi jeram hingga kelas V tetapi tetap aman, Anda perlu merogoh kocek sebesar Rp 450.000 per orang. Setiap kapal bisa diisi dua hingga empat orang.

Selain pemandu arung jeram yang berada di bagian belakang, di setiap kapalnya juga terdapat pemandu di bagian depan yang akan siap membantu dan menjadi guide selama perjalanan.

Setiap orang yang mengikuti petualangan arung jeram ini akan diasuransikan untuk mangantisispasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kami membidik wisatawan yang berwisata ke Borobudur, karena dari candi tersebut untuk sampai lokasi arung jeram hanya berjarak 15 menit perjalanan, dan dari pusat kota Yogyakarta hanya sekitar 24 kilometer," pungkas Cahyo. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com