Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buang Emas ke Kolam Segaran dan Berbagai Mitos Lainnya di Situs Majapahit

Kompas.com - 12/07/2016, 10:19 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

MOJOKERTO, KOMPAS.com - Sebagai sebuah kerajaan besar yang pernah berjaya sekitar tahun 1300 sampai 1500, Majapahit meninggalkan banyak situs dan artefak yang beberapa di antaranya dapat dilihat di Museum Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Peninggalan Majapahit ini ternyata memiliki mitos yang cukup unik.

"Benda sejarah itu biasanya memiliki dua cerita yang berbeda, dari ilmiah dan dari mitos. Ilmiah tentu dari penelitian, kalau mitos biasanya hanya untuk diceritakan,"ujar Didi Hermawan petugas Museum Trowulan, Mojokerto yang KompasTravel temui dalam ekspedisi Merapah Trans Jawa, Senin (27/6/2016).

(Baca juga: Sepenggal Majapahit di Museum Trowulan)

"Misalnya Kolam Segaran (tak jauh dari Museum Trowulan), peneliti bilang itu untuk irigasi sawah Majapahit. Tapi ada juga mitos di baliknya," ungkap Didi.

Didi bercerita jika kolam yang memiliki luas 6,5 hektar tersebut digunakan untuk menjamu para tamu dari negeri asing. 

"Jadi konon para tamu setelah makan dengan peralatan makan dari emas, kemudian langsung melemparnya ke kolam. Untuk memberi kesan jika Majapahit adalah kerajaan yang kaya, yang besar. Untuk politik juga sebenarnya. Tapi setelah pesta, nanti peralatan makannya diangkat dengan jaring dari kolam," ungkap Didi.  

Aktivitas perjamuan tersebut menurut Didi tercatat di dalam berita China, yang ditulis Ma Huan dan Fei Xi, dua orang yang ikut dalam ekspedisi Laksamana Cheng Ho.

Selain mitos Kolam Segaran, ada pula mitos Candi Bujang Ratu. "Konon yang masuk gapura di Candi Bujang Ratu itu pejabat, maka jabatannya akan turun. Kalau yang masuk pacaran, maka hubungannya akan kandas," jelas Didi. 

Ada lagi Candi Tikus yang dipercaya jika dahulu sawah rakyat Majapahit diserang oleh hama tikus, maka mereka akan pergi ke Candi tersebut untuk mengambil air dan memercikan ke tanaman padi mereka agar terhidar dari hama tikus. 

"Majapahit memiliki konsep Tri Hita Kirana (tiga hubungan penyebab) dalam kehidupannya, manusia harus mempertahankan hubungan dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam. Kalau salah satu ditinggalkan manusia akan menerima resikonya. Jangan berpikir jika nenek moyang kita dahulu tertinggal. Sebaliknya mereka justru memiliki konsep yang tertata dan maju," jelas Didi.

Khazanah inilah yang membuat kunjungan ke situs Majapahit begitu menarik. Di Museum Trowulan, pengunjung dapat melihat sisa kejayaan Majapahit. Mulai dari berbagai peninggalan artefaknya yang fungsional, ukiran yang indah, sampai berbagai simbol yang memiliki filosofi penuh arti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com