Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah di Balik Nama Warung Sate Mbok Galak

Kompas.com - 24/07/2016, 21:06 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

SURAKARTA, KOMPAS.com – Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar nama Warung Sate Mbok Galak? Mungkin yang terbesit di pikiran adalah pelayan di warung tersebut akan memarahi Anda ketika memesan makanan.

Warung Sate Mbok Galak adalah sebuah tempat makan yang menyediakan kuliner seperti sate kambing, tengkleng, gule, sate buntel, dan tongseng. Warung tersebut terletak di pinggir Jalan Mangun Sarkoro No. 122, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Pemilik Warung Sate Mbok Galak, Sudarto (66) menjelaskan anggapan pelayan akan marah-marah sudah banyak ditanyakan oleh pengunjung. Ia sendiri hanya tersenyum ketika KompasTravel menanyakan hal tersebut.

“Disebut Mbok Galak ini sebenarnya karena warung sate terletak di jalan besar. Dulu istri saya ngomong-nya kenceng dan keras ketika koordinasi sama pelayan. Jadi supaya kedengaran pesanannya, bukan karena marah-marah,” kata Sudarto kepada KompasTravel saat ditemui di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (23/7/2016).

Ia menyebut, standar pelayanan di Warung Sate Mbok Galak harus memberikan senyum kepada pelanggan. Hal itu, menurut Sudarto, sangat bertolak belakang dengan sebutan Mbok Galak.

Pantauan KompasTravel saat mampir di Warung Sate Mbok Galak, bus-bus jurusan Semarang dan Surabaya; juga truk-truk kontainer kerap melewati depan warung sate yang terletak di pinggir jalan lintas provinsi tersebut. Suara deru mesin dan knalpot kendaraan terdengar bising memenuhi telinga.

Selain itu, ada kisah lain di balik nama Mbok Galak. Sudarto menceritakan, julukan Mbok Galak diberikan oleh salah satu bos agen salah satu rokok di daerah Singosaren, Solo, Jawa Tengah pada tahun 1983.

“Dia dulu sering pesen sate hingga ribuan tusuk untuk dibawa gudang rokok di daerah Palur, Solo bagian timur. Biasanya dia pesan pada akhir tahun,” ungkap Sudarto.

KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Pemilik Warung Sate Mbok Galak, Sudarto (66) memegang sajian kuliner sate kambing dan buntel saat ditemui di warung yang terletak di Jalan Mangun Sarkoro No. 122, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (23/7/2016). Sudarto adalah suami dari almarhum Bu Galak yang memiliki nama asli Bu Sakiyem.
Ia mengingat, ketika diberikan julukan Mbok Galak, Sudarto bersama almarhum ibu Sakiyem langsung memesan spanduk. Kala itu pada tahun 1983, lokasi Warung Sate Mbok Galak berada di rumah bertingkat di seberang sebuah pom bensin di Jalan Mangun Sarkoro tak jauh dari tempat warung satenya saat ini.

“Warung sate ini kan tiga kali pindah tempat. Pertama dulu di rumah dekat gedung Graha Saba Buana. Kedua pindah di depan pom bensin, lalu terakhir tahun 1990 pindah ke tempat yang sekarang,” jelasnya.

Pengalaman KompasTravel saat mencicipi olahan daging kambing di Warung Sate Mbok Galak juga tak menemukan pegawai yang melayani dengan sambil marah. Seorang pengunjung yang datang dari Malang, Amirushufi (26) berpendapat demikian.

“Pertama saya pikir orangnya judes pas melayani, tapi pas datang ternyata enggak,” kata laki-laki yang bekerja sebagai mekanik pesawat di Bandara Soekarno Hatta tersebut kepada KompasTravel saat ditemui di Warung Sate Mbok Galak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com