Untuk menikmati empat pesona alam Bromo tersebut, wisatawan harus menyewa jip warga Tengger. Mobil kota akan kesulitan membelah lautan pasir Bromo dan mendaki perbukitan yang curam di beberapa titik.
Tarif sewa jip Rp 600.000. Tarif tersebut ditambah dengan ongkos masuk ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sebagai pemegang wewenang konservasi kawasan. Kawasan wisata Bromo berada di dalam TNBTS yang telah ditetapkan sebagai destinasi wisata unggulan oleh pemerintah.
Di laut pasir yang menjadi andalan pariwisata Bromo, pengunjung bisa menikmati sensasi menunggang kuda milik warga. Kuda yang selama ini difungsikan untuk mengangkut hasil bumi itu kini juga dikaryakan untuk wisata. Lautan pasir yang disebut Segara Wedhi, bagi orang Tengger, merupakan simbolisasi jalan lintasan bagi arwah manusia sebelum naik ke kahyangan.
Jumlah pengunjung kawasan Bromo, sesuai data TNBTS, 474.011 orang pada 2015, terdiri dari 456.995 wisatawan domestik dan 17.016 wisatawan mancanegara. Pada musim liburan panjang dan akhir tahun, kawasan Bromo akan sangat padat pengunjung. Tidak jarang terjadi kemacetan di jalur menuju lokasi wisata. Bahkan, di titik pandang Penanjakan, pengunjung bisa tak tertampung.
”Kami berusaha menata ulang kawasan wisata TNBTS agar lebih nyaman untuk wisatawan. Kami berencana membuat anjungan kaca di Jemplang, Penanjakan, dan Bukit Cinta agar wisatawan bisa menikmati sunrise (matahari terbit) dengan view (pandangan) lebih bebas. Tujuannya adalah untuk memecah konsentrasi wisatawan agar tidak menumpuk di Penanjakan. Ini juga demi kenyamanan pengunjung,” kata Kepala TNBTS Jhon Kennedie.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.