Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkunjung ke Taman Nasional Sebangau, Simak Dulu Tipsnya...

Kompas.com - 30/07/2016, 21:39 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Taman Nasional Sebangau adalah tempat Anda menyusuri sungai sambil melihat habitat satwa liar. Salah satu sungai yang melewati taman nasional ini bernama Koran, dan berwarna hitam akibat kandungan tannin yang tinggi.

Taman Nasional Sebangau masuk ke dalam tiga wilayah yaitu Kota Palangkaraya, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Palang Pisau. Hanya 15 menit perjalanan dari Kota Palangkaraya, Anda bisa menyusuri Sungai Koran dan melihat beragam satwa seperti orangutan dan ular. 

KompasTravel mengunjungi Taman Nasional Sebangau beberapa waktu lalu. Berikut beberapa tips jika Anda ingin mengeksplor taman nasional nan eksotis ini. 

Waktu terbaik

Musim hujan adalah waktu terbaik menyambangi Taman Nasional Sebangau. Waktu terbaiknya adalah Desember-Februari. Tempat ini merupakan ekosistem rawa gambut, sehingga Anda bisa menjelajahnya menggunakan speedboat.

Anda bisa menyewa speedboat dari Desa Kereng Bangkirai, sekitar 15 menit perjalanan dari Kota Palangkaraya. Saat musim kering, air rawa akan surut sehingga Anda harus trekking di beberapa tempat. 

Anda yang ingin melihat orangutan langsung di habitat aslinya, bisa menyusuri sungai ini pada sore hari. Mulai pukul 15.00 WIB, orangutan mengumpulkan dedaunan untuk dijadikan "kasur". Mereka tidur di lokasi berbeda setiap malam.

Hubungi langsung petugas Taman Nasional

Beberapa tour operator, terutama dari Kota Palangkaraya, menyuguhkan paket wisata ke TN Sebangau. Namun, cara paling baik adalah dengan menghubungi langsung pihak TN Sebangau.

Kantor Balai Taman Nasional Sebangau terletak di Jalan Mahir Mahar Km 1,2, Kota Palangkaraya. Petugas di kantor balai dengan senang hati akan menunjukkan rute mana yang sesuai dengan bujet dan lamanya perjalanan.

KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI "Jalur reptil" di TN Sebangau terletak di bagian belakang Pos Jaga Sungai Koran.

Anda bisa menyambangi Sungai Koran dalam waktu satu hari. Jika punya waktu dan bujet lebih, bisa menyambangi kawasan yang lebih dalam yakni SSI. Ada pula paket dengan minimal kunjungan tujuh hari.

Topi dan sunblock

Saat berkeliling Sungai Koran, Anda akan menggunakan speedboat tanpa atap. Anda bisa menyusuri sungai ini dan kawasan lainnya di TN Sebangau berjam-jam lamanya. Oleh karena itu, topi dan sunblock adalah dua barang yang wajib dibawa.

Gunakan pakaian yang nyaman. Lebih baik gunakan pakaian tertutup, seperti baju lengan panjang yang menyerap keringat dan celana panjang. Ini karena Sungai Koran dipenuhi rasau, sejenis tumbuhan pandan yang berduri tajam di bagian daun dan batangnya.

Dilarang membuang sampah sembarangan

Layaknya taman nasional dan tempat wisata lainnya, wisatawan dilarang keras membuang sampah sembarangan. Anda juga dilarang berburu, menangkap, atau mengganggu satwa liar.

Kompas.com/Sri Anindiati Nursastri Taman Nasional Sebangau masuk dalam tiga wilayah yakni Kota Palangkaraya, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Pulang Pisau.
Taman Nasional Sebangau adalah habitat beragam flora seperti rasau, ramin, serta eceng gondok. Anda dilarang keras memetik atau menebang tumbuhan kecuali untuk tujuan penelitian dan sesuai ketentuan yang berlaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com