Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Bunga Bangkai Raksasa Indonesia Jadi Primadona di Royal Botanic Gardens Melbourne

Kompas.com - 10/08/2016, 22:05 WIB
Caroline Damanik

Penulis

“Setiap tahunnya ada lebih dari 1 juta orang yang datang," ucap Tim.

Di kebun raya ini, tak hanya ada lapangan rumput dan pepohonan. Ada pula danau dan rumah-rumah mungil tempat beristirahat yang bisa dikunjungi tanpa biaya.

Berbagai macam burung dan unggas asli Australia hidup bebas di taman ini, mulai dari angsa hitam, superb fairy wren, nuri eastern rosella, kakatua jambul kuning hingga Australian reed warbler.

KOMPAS.com/Caroline Damanik Angsa hitam, fauna asli Australia, di Royal Botanic Gardens Melbourne.
Tim mengatakan, sekitar 10.000 spesies dari seluruh dunia sengaja didatangkan karena pengelola dan warga Melbourne ingin terlibat dalam konservasi flora dari seluruh dunia, termasuk tanaman langka yang hampir punah.

Tanaman-tanaman yang dirawat di kebun raya ini lalu dikelompokkan menurut tempat asalnya, misalnya ada area khusus Southern Africa Collection, Southwest Pacific Collection, New Zealand Collection, Southern China Collection dan California Garden.

Selain itu, ada pula yang dikelompokkan berdasarkan jenisnya, seperti di area koleksi bamboo, palem-paleman, kayu putih dan rempah-rempah.

“Ini sangat indah. Karena di kebun rempah-rempah, kita bisa memetik rempah yang kita sukai. Kita juga bisa melihat tanaman dari berbagai negara di sini,” ujar seorang turis asal Belanda yang sedang berkeliling di kebun raya ini.

Di sebelah tenggara, terdapat Guilfoyle’s Volcano, taman yang dibentuk berundak-undak menyerupai gunung api. Bagian yang menyerupai kawahnya diisi dengan air dan ditumbuhi sejumlah tanaman air, sebagian disebut floating island karena mengapung. Sementara itu, di setiap undakannya terdapat berbagai tanaman hias, seperti berbagai macam kaktus.

“Gunung api ini untuk tempat menyimpan cadangan air,” kata seorang pemandu.

Dari puncak gunung api buatan ini pula, pengunjung bisa menikmati pemandangan gedung pencakar langit dan pucuk pohon dalam arah sejajar mata. Ini membuat setiap pengunjung menyadari bahwa mereka tidak sedang berada di belantara antah-berantah. Mereka masih berada di tengah kota.

 

KOMPAS.com/Caroline Damanik Pemandangan pohon dan gedung bertingkat dari puncak Guilfoyle’s Volcano di Royal Botanic Gardens Melbourne, Australia.

 (Tulisan ini merupakan bagian dari program "Jelajah Australia 2016". Kompas.com telah meliput ke berbagai pelosok Australia pada rentang 14 Mei - 15 Juni 2016 atas undangan ABC Australia Plus. Di luar tulisan ini, masih ada artikel menarik lainnya yang telah disiapkan terbit pada Juli hingga akhir Agustus 2016. Anda bisa mengikuti artikel lainnya di Topik Pilihan "Jelajah Australia 2016".)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com