Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkunjung ke Museum Islam Pertama di Australia, Mengapa Dipajang Batik Motif Parang?

Kompas.com - 24/08/2016, 21:36 WIB
Caroline Damanik

Penulis

MELBOURNE, KOMPAS.com –  Sekitar 11 kilometer dari pusat kota Melbourne ke utara, tepatnya di Anderson Road, Thornbury, Victoria, Australia, berdiri megah sebuah bangunan berfasad paduan marmer putih bermotif kaligrafi dan material baja berlapis seperti karat.  

Sekilas tak tampak seperti museum, tetapi siapa pun bisa mengenalinya sebagai museum ketika membaca tulisan “Islamic Museum of Australia” di kiri atas, di atas marmer putih pada fasad tersebut.

Di sisi kanan, gerbang masuk terbuka lebar. Dari situ, pengunjung masuk menuju bagian belakang dari lahan seluas 3.000 meter persegi ini. Di bagian belakang itulah, pintu masuk museum berada.

Melewati tangga dan lorong, setelah membeli tiket seharga 12 dolar Australia untuk dewasa dan 8 dolar Australia untuk anak, pengunjung diarahkan melewati tangga menuju bagian depan museum. Di sana, pengunjung akan tiba di sebuah area yang memperkenalkan wajah Islam.

KOMPAS.com/Caroline Damanik Salah satu sudut yang menampilkan lima rukun Islam di Islamic Museum of Australia di Thornbury, Australia.
Berdiri lima pilar yang bertuliskan masing-masing rukun Islam dan penjelasan singkatnya, mulai dari shahada (sahadat), salat, zakat, sawm (puasa), dan hajj (ibadah haji).

Lalu ada kronologi sejarah perkembangan Islam dan penjelasan tentang Al-Quran. Bahkan, di dinding kaca tertulis pula pohon keluarga para nabi dan penjelasan tentang Yesus dalam pandangan Islam.

Di ruangan sebelah yang jauh lebih kecil yang disebut Hajj Theatre, ada monitor lebar yang memuat tayangan yang membawa para pengunjung ke Mekkah untuk melihat ibadah haji yang dilakukan oleh umat Muslim. Ada tiga baris bangku yang bisa dipakai pengunjung untuk duduk menonton tayangan di layar tersebut.

Di dinding-dinding setelahnya, terpampang sejumlah kutipan firman Allah SWT dari Al-Quran dan sabda Nabi Muhammad SAW.

Speak good words or remain silent,” demikian bunyi salah satu kutipan dari sabda Nabi Muhammad SAW yang tercatat di dinding.

Di area berikutnya yang dinamakan ‘Islamic Contribution to Civilisation’, terpampang karya seni dan catatan pengaruh Islam yang berpengaruh pada dunia, terutama dalam perkembangan ilmu pengetahuan, mulai dari aljabar, permainan catur, hingga kisah Abbas ibn Firnas yang bisa terbang dengan pesawat layang tanpa mesin.

Catur, misalnya, disebutkan berkembang di Eropa dari sebuah permainan dari kawasan Persia bernama shatranj.

Batik motif parang

Ruangan lainnya di lantai satu museum ini bertajuk “Islamic Art”. Di area ini dipajang karya-karya seni yang terinspirasi oleh nilai-nilai Islam, seperti lukisan “The Jewelled Peacock” karya Anisa Sharif yang membuat mosaik di atas kaca.

Terinspirasi dari sejumlah masjid dengan hiasan mosaik kaca yang dikunjunginya saat keliling dunia, dia lalu membuat lukisan merak yang menunjukkan sisi keindahan dan humor dari manusia.

KOMPAS.com/Caroline Damanik Patung dari perunggu bertajuk "Big Jihad" di Islamic Museum of Australia di Thornbury, Australia.
KOMPAS.com/Caroline Damanik Batik motif parang dari Solo, Jawa Tengah, Indonesia, di Islamic Museum of Australia di Thornbury, Australia.
Ada pula patung berukuran sedang dari bahan perunggu berbentuk dua orang yang saling berhadapan dengan kedua tangan mengepal di depan dada seperti hendak berkelahi. Karya seni Abdul Rahman Abdullah ini bertajuk “Big Jihad”.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com