Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantul, Citra Baru Bumi Projotamansari

Kompas.com - 30/08/2016, 19:21 WIB

”Obyek wisata ini mulai dibuka awal Juni lalu. Sekarang jumlah pengunjung sekitar 100 orang pada hari biasa dan 300 orang saat akhir pekan,” kata pengelola Karst Tubing, Arif Budi Sayoga.

Arif mengatakan, meski baru dua bulan, obyek wisata itu mulai berdampak positif bagi warga. Selain memberi pemasukan bagi warga yang ikut mengelola Karst Tubing, kehadiran obyek wisata itu juga dimanfaatkan warga untuk membuka warung. ”Pemasukan lain masyarakat juga didapat dari parkir kendaraan pengunjung,” ujarnya.

Meskipun banyak muncul daya tarik wisata baru, kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul Bambang Legowo, sejumlah pantai di pesisir selatan masih menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) Bantul.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Bantul, ada delapan obyek wisata di kabupaten itu yang menyumbang PAD dan empat di antaranya merupakan pantai. Kedelapan obyek wisata itu adalah Pantai Parangtritis, Pantai Samas, Pantai Pandansimo, Pantai Kuwaru, Gua Cemara, Gua Selarong, Gua Cerme, dan kolam renang Tirta Tamansari.

Selama 2012-2015, pendapatan di delapan obyek wisata itu naik tiap tahun. Pada 2012, pendapatan dari tempat-tempat wisata itu hanya Rp 8,3 miliar, pada 2013 menjadi Rp 8,5 miliar, pada 2014 menjadi Rp 9,6 miliar, dan pada 2015 mencapai Rp 11,1 miliar.

Namun, kunjungan wisatawan di delapan obyek itu sempat turun dari 2,35 juta orang pada 2012 menjadi 2,15 juta tahun 2013. Pada 2014, kunjungan wisatawan naik menjadi 2,29 juta orang, lalu terus bertambah menjadi 2,52 juta orang pada 2015.

Dari delapan obyek wisata itu, Pantai Parangtritis masih mendominasi. Pada 2015, misalnya, sekitar 78 persen dari total kunjungan wisatawan di delapan obyek wisata itu ke Pantai Parangtritis. Retribusi Parangtritis menyumbang 85 persen total pendapatan.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Pengunjung berpose untuk difoto oleh rekannya di Bukit Panguk Kediwung, Desa Mangunan, Dlingo, Bantul, DI Yogyakarta, Jumat (12/8/2016).
Kebanyakan daya tarik wisata baru di Bantul memang belum menyumbang pendapatan secara langsung ke kas Pemkab Bantul karena pengunjung belum dikenai retribusi pariwisata.

Meskipun begitu, kata Bambang, pemkab tetap mendorong pengembangan berbagai daya tarik itu karena bisa mendongkrak kesejahteraan masyarakat.

Bantul juga memiliki beberapa sentra kerajinan yang bisa menjadi alternatif wisata, misalnya sentra gerabah di Kasongan, pusat kerajinan kulit di Manding, sentra kerajinan kayu di Krebet, dan kampung perajin batik di Giriloyo.

Meski wisata Bantul tak ditopang angkutan umum yang memadai, Bambang yakin hal itu tak akan menjadi masalah serius karena kebanyakan wisatawan lebih suka menggunakan kendaraan pribadi. (Haris Firdaus)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 26 Agustus 2016, di halaman 26 dengan judul "Citra Baru Bumi Projotamansari".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com