Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemukan 8.239 Lontar Bali yang Terlantar dan Rusak

Kompas.com - 14/09/2016, 19:42 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Tim Penyuluh Bahasa Bali mendata ribuan Lontar dengan kondisi terlantar dan rusak. Kini telah teridentifikasi berjumlah 8.239 Lontar yang perlu diselamatkan yang tersebar di seluruh Bali.

Lontar Bali adalah serupa buku yang terbuat dari daun pohon Tal atau pohon Rontal sebagai media tulis untuk menumpahkan semua hal pada masa lalu Bali oleh sebagian besar tetua Bali pada zamannya.

Isinya mengandung ajaran spiritual, filsafat, pengobatan, perhitungan hari bahkan hingga catatan utang piutang pada zaman dulu.

Dari jumlah yang didata yaitu 8.370 lontar, rinciannya adalah 5.804 yang dikategorikan terawat tapi kondisi lontar masih bisa dibaca namun memerlukan konservasi lanjutan.

Sementara sisanya 2.562 lontar kategori kurang terawat dan rusak, seperti lontarnya sudah tidak utuh baik dari sisi bentuk atau fisik maupun kontennya. Jumlah yang kita dapatkan adalah hasil kerja kita selama dua bulan terakhir (rentang bulan Juli - pertengahan September 2016).

KOMPAS.com/SRI LESTARI Contoh Lontar Bali yang terawat tapi perlu konservasi dan lontar rusak.
"Banyak masyarakat yang memperlihatkan lontar miliknya untuk dibantu diselamatkan, minta dibantu di konservasi dan dibacakan. Ini penemuan yang membahagiakan sekaligus menyedihkan," kata I Nyoman Suka Ardiasa, Koordinator Penyuluh Bahasa Bali Provinsi Bali, di Denpasar, Rabu (14/9/2016).

Nyoman Suka menjelaskan bahwa lontar dan masyarakat Bali adalah hubungan kedekatan yang telah terwaris sejak dahulu. Kedekatannya bersifat sosiologis, psikologis dan religius.

Sebagian besar pemilik lontar adalah mereka yang telah putus dengan tradisi Lontar, misalkan pemilik aslinya adalah kakek atau nenek leluhurnya. Mereka sebagian besar tidak tahu merawat dan membaca lontar.

"Saat ini kita tim penyuluh masih dalam tahap pemetaan, belum sampai harus dibagaimanakan. Kami nanti akan melaporkan hasil penemuan ini kepada Dinas Kebudayaan Provinsi Bali untuk ditindaklanjuti," ujar Suka.

Pendataan lontar ini tidak lain bertujuan untuk memperoleh gambaran kekayaan intelektual masyarakat Bali, baik dari segi jumlah maupun kondisi lontar tersebut. Dengan aktifitas tim penyuluh "jemput bola" ini berdampak positif terhadap keberadaan lontar.

Data sementara dari jumlah 8.239 lontar di Kabupaten dan Kota di Bali, diantaranya.

1. Buleleng. Jumlah total 611 lontar dengan rincian 330 lontar terawat tapi perlu konservasi lanjutan dan 281 rusak. 2. Badung. Jumlah total 326 lontar dengan rincian 164 terawat dan perlu konservasi dan 158 lontar rusak.

KOMPAS.com/SRI LESTARI Contoh Lontar Bali yang terawat tapi perlu konservasi dan lontar rusak.
3. Denpasar. Jumlah total 819 lontar dengan rincian 655 lontar terawat tapi perlu konservasi dan 164 rusak. 4. Gianyar. Jumlah total 1.513 lontar dengan rincian 904 lontar terawat tapi konservasi dan 609 rusak. 5. Karangasem. Jumlah total 285 lontar dengan rincian 186 terawat tapi perlu konservasi dan 98 rusak.

6. Klungkung. Jumlah 2.103 Lontar dengan rincian 1.487 terawat tapi perlu konservasi dan 616 rusak. 7. Jembrana. Jumlah total 238 lontar dengan rincian 151 terawat tapi perlu konservasi dan 87 rusak. 8. Tabanan, jumlah total 1.921 lontar terawat tapi perlu konservasi dan 389 rusak.

9. Bangli, jumlah total 555 lontar dengan rincian 395 terawat tapi perlu konservasi dan 160 rusak. Menurut tim penyuluh bahwa data yang didapatkan saat ini belum final dan diprediksi akan terus bertambah sesuai dengan temuan yang akan didapatkan di lapangan.

****

KompasTravel kembali menghadirkan kuis "Take Me Anywhere 2". Pemenang akan mendapatkan kesempatan liburan gratis yang seru ke Yogyakarta selama tiga hari dua malam.

Hadiah sudah termasuk tiket pesawat, transportasi lokal, hotel, konsumsi, dan beragam aktivitas seru selama di Yogyakarta. Juga raih kesempatan memenangkan hadiah smartphone. Klik link berikut: Mau Liburan Gratis di Yogyakarta? Ikuti Kuis "Take Me Anywhere 2"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com