Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengharap Kunjungan Tetangga Sebelah

Kompas.com - 22/09/2016, 08:12 WIB

INDONESIA dan Malaysia itu ibarat dua penghuni kompleks perumahan di kota besar. Kedua negara itu saling berdekatan, tetapi ternyata belum saling mengenal lebih jauh. Sebagai tetangga yang baik, Indonesia mencoba mengetuk pintu Malaysia, bersilaturahim, dan menawarkan undangan kunjungan balasan.

Pada Kamis (1/9/2016), saat kami melakukan perjalanan dari Bandar Udara Kuala Lumpur International 2 (KLIA2) menuju kawasan Bukit Bintang, Azajawfi (49), orang Malaysia yang menyopiri mobil itu, banyak bertanya kepada kami. ”Oh jadi ada Surabaya, ya. Dekat dengan Bandung?” tanyanya.

Dari beberapa pertanyaannya, kami pun sedikit memberikan penjelasan tentang geografi Indonesia. Azajawfi, sambil menyetir, sesekali manggut-manggut saat mendengar penjelasan bahwa Pulau Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ia juga baru menyadari Pulau Jawa sangat panjang.

”Begitulah kondisinya. Kebanyakan orang Malaysia hanya tahu Jakarta, Bandung, Medan, atau Bali,” kata Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kementerian Pariwisata Rizki Handayani. Banyak Azajawfi-Azajawfi lainnya yang tidak tahu bahwa Indonesia memiliki banyak tujuan wisata menarik.

Ada pula persepsi bahwa warga Indonesia dan Malaysia sama-sama suku Melayu. Padahal, Indonesia memiliki beragam suku dan kebudayaan. Warga Malaysia pun harus tahu tentang itu dan kemudian tertarik mengeksplorasi keindahan alam dan kekayaan budaya Indonesia. Mereka harus tahu Indonesia beda dengan Malaysia.

Rizki menilai, situasi semacam ini membuat warga Malaysia yang berwisata ke Indonesia belum terlalu banyak. Selama 2015, wisatawan Malaysia yang datang sekitar 1,2 juta orang. Tahun ini, pemerintah ingin meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Malaysia ke Indonesia menjadi 2 juta orang per tahun.

Untuk itu, Kementerian Pariwisata pada 1-4 September 2016 menggelar ajang Explore Exotic Indonesia Street Festival di kawasan Bukit Bintang, Kuala Lumpur, Malaysia. Ajang ini merupakan sebuah promosi wisata dengan konsep yang baru pertama kali dilakukan di negeri tersebut.

Konsep baru itu terletak dari cara mempromosikan paket wisata ataupun kebudayaan Indonesia, entah itu tarian, musik, atau kerajinan tangan.

Selama ini, promosi wisata di luar negeri dilakukan di dalam stan di sebuah ruangan pameran wisata. Mereka menunggu para pengunjung menghampiri stan itu dan kemudian menawarkan berbagai paket wisata.

Pada awal September di Bukit Bintang itu, promosi wisata dengan menggunakan stan tetap dilakukan seperti yang terlihat di dalam gedung pusat perbelanjaan Lot 10.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

Travel Tips
Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com