Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rikoh Manogar Siringoringo, Pembuka Jalan Selam Ilmiah

Kompas.com - 01/10/2016, 09:22 WIB

Pada 2015, ia memperoleh lisensi instruktur jenjang B2 atau satu tingkat sebelum jenjang maksimal B3 dalam sistem POSSI-CMAS (Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia-Confédération Mondiale des Activités Subaquatiques).

”Awalnya ada program pelatihan dari Jerman ke Indonesia di Bali selama satu minggu. Yang ikut berbagai instansi dan universitas,” kata Rikoh tentang kisahnya beroleh lisensi ESD. Ia bercerita di ruang kerjanya di P2O-LIPI Jakarta, 29 Agustus.

Selama pelatihan, Rikoh yang saat itu sudah menjadi instruktur selam dengan lisensi B1 disertakan sebagai asisten dan belajar banyak pengetahuan baru. Setelah program itu kelar, ia tetap menjalin korespondensi dengan sejumlah instruktur asal Jerman, salah satunya Dr Andreas Kunzmann.

Ia menanyakan kemungkinan untuk mendapat lisensi ESD. Jawaban yang ia terima adalah ia mesti memperbaiki kemampuan bahasa Inggris, persiapan fisik menyusul cuaca dingin mendekati nol derajat celsius, dan biaya yang relatif mahal.

”Sesulit apa, sih? Saya antara takut dan berani,” ujar Rikoh tentang pikirannya saat itu.

Kantor tempat Rikoh bekerja juga sempat ragu untuk mengirimnya karena biaya yang mesti dikeluarkan relatif besar. Selain itu, ada pertanyaan tentang manfaat lisensi itu bagi kantor.

Ia akhirnya bisa menepis keraguan itu dengan meyakinkan keuntungan jangka panjang, yakni nantinya Indonesia bisa melakukan standardisasi selam ilmiah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com