Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sagu Bakar, Camilan Teman Minum Kopi

Kompas.com - 20/10/2016, 07:03 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

WAISAI, KOMPAS.com - Sagu sudah lama dikenal sebagai makanan pokok orang Papua. Tak heran, orang Papua handal dalam mengolah makanan berbahan dasar sagu.

Tidak hanya jadi papeda, sagu juga diolah menjadi camilan manis yang nikmat disantap sembari minum kopi atau minum teh. KompasTravel mencicipi sagu bakar di Festival Lovely Raja Ampat 2016 yang diselenggarakan di Pantai WTC, Waisai, Raja Ampat, Selasa (18/10/2016).

Ada booth kuliner khas daerah setempat yang memang disajikan untuk para wisatawan. Dari sekian banyak makanan, pilihan akhirnya jatuh ke sagu bakar. Sagu bakar berbentuk persegi dengan warna putih gading dan sedikit hitam di bagian tengah karena bekas pembakaran.

Ada yang unik dari sagu bakar yakni bagian tengah sagu yang ternyata berisi gula merah. Isian gula merah begitu royal, hingga memenuhi seluruh bagian sagu. Sekilas, sagu bakar ini tampak seperti roti bakar isi cokelat.

Saat disantap, rasa sagu bakar ternyata sangat nikmat! Memberi sensasi berbeda dari camilan pada umumnya. Rasa manis dari gula merah yang terkarmelisasi jadi membuat ingin terus melahap sagu bakar.

Ada pula rasa gurih yang timbul dari kelapa. Sedangkan untuk tekstur, sagu bakar sedikit alot dan renyah di bagian luar. Untuk membuat sagu bakar, diperlukan ketelatenan dalam mencampur sagu dan kelapa. Kemudian membuat isian dimasukan ke alat cetak khusus baru kemudian dibakar.

Orang Papua umumnya menyantap sagu bakar sebagai camilan teman minum kopi atau teh. Sagu bakar makin nikmat ketika disantap selagi hangat. Harga sagu bakar Rp 20.000 per potongnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Travel Update
Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com