Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Permintaan Menhub untuk Pariwisata Bali

Kompas.com - 25/10/2016, 07:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta peningkatan konektivitas pendukung pariwisata Bali. Hal tersebut telah dibahas Menhub dengan Gubernur Bali I Made Mangku Pastika.

"Sebagai daerah wisata, konektivitas antarmoda transportasi harus benar-benar ditingkatkan agar Bali makin mudah aksesibilitas dan makin atraktif," kata Budi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (24/10/2016).

(BACA: Kisah Romantis Le Mayeur dan Ni Pollok di Sanur Bali)

Dalam pertemuan tersebut juga dibahas beberapa hal terkait prasarana transportasi seperti terminal bis Tipe A, jembatan timbang, Pelabuhan Benoa, dan bandara di Provinsi Bali.

ARSIP PELABUHAN BENOA Sebuah kapal pesiar di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali. Pelindo III sebagai pengelola Pelabuhan Benoa berencana kembangkan pelabuhan marina di dalam kawasan Pelabuhan Benoa.
"Saya juga mendengar masukan dari pak Gubernur terkait dengan pembenahan Pelabuhan Benoa. Kemudian kemacetan karena overloaded (terlalu banyak) truk juga menjadi masalah utama di Bali, karena ada sekitar 2.000 truk yang keluar masuk Bali," katanya.

Lebih lanjut, Budi mengatakan ada dua hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

(BACA: Ini Nasi Pedas Bali yang Paling Tersohor)

Menhub menjelaskan, yang pertama adalah dengan pembatasan tonase truk, sedangkan yang kedua dengan pengembangan tol laut. Semua truk yang keluar masuk Bali diangkut dengan kapal.

Sementara terkait potensi wisata, Menhub menyebutkan dalam sebulan Pelabuhan Benoa disinggahi sampai dengan empat kapal pesiar (cruise) asing.

KOMPAS.COM/SRI LESTARI Bandara Ngurah Rai di Bali.
"Jika satu kapal ada 2.000 turis. Berarti ada sekitar 8.000 turis per bulannya. Untuk itu menjadi kewajiban pemerintah melakukan revitalisasi Pelabuhan Benoa secara terintegrasi antar semua pemangku kepentingan," ujarnya.

Selain membahas pelabuhan, juga dibahas mengenai peningkatan kapasitas Bandara Ngurah Rai yang mulai mengalami kelebihan kapasitas.

Saat ini Bandara Ngurah Rai berkapasitas 17 juta penumpang per tahun dan akan ditingkatkan menjadi 35 juta penumpang per tahun.

"Ngurah Rai itu butuh penambahan kapasitas. Sehingga butuh perluasan. Tapi itu sulit dilakukan karena di sekitar sana kan padat dengan situs budaya, banyak pura. Sehingga, salah satu opsi yang ada adalah pembangunan bandara baru di Utara Bali," jelas Menhub.

KOMPAS/RIZA FATHONI Turis menikmati wisata alam Ceking di kawasan Ubud, Gianyar, yang terkenal dengan pemandangan sawah bertingkat (terasering), Minggu (7/8/2016).
Sementara itu, Gubernur Bali I Made Mangku Prastika mengatakan permasalahan transportasi yang sering dikeluhkan adalah kemacetan dan pelayanan bandara seperti keimigrasian dan sebagainya.

Untuk itu Pastika menyambut baik kedatangan Menhub dan pertemuan ini untuk menggali dan mendengar langsung dari lapangan berbagai masalah transportasi dan konektivitas di Bali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com