Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lariangi, Ode untuk Penguasa Wakatobi

Kompas.com - 09/11/2016, 07:34 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

WAKATOBI, KOMPAS.com - Alunan nada-nada pentatonis kendang, gong, dan bonang yang ditabuh harmonis siang itu, menghapus teriknya matahari dan suhu panas 36 derajat celsius di bumi Pajam, Kaledupa, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Musik tradisional itu terus menghentak-hentak menandakan semangat bergelora untuk menaklukkan dunia.

Namun, sejurus kemudian, ada kalanya lirih menyayat hati, dan perih saat memori melompat jauh membayangkan penghiburan atas sebuah tragedi patah hati.

Gerak gemulai, konsisten, dan tegas dari 10 penari muda diiringi suara serak mendayu yang merapal tradisi lisan warisan Kerajaan Kahedupa (kini Kaledupa), menyempurnakan suasana magis. 

(BACA: Menenun Ragi, Menjaga Tradisi Wakatobi)

Atraksi Lariangi itu memaku diam seluruh wisatawan yang menyaksikan. Mereka tenggelam dalam keheningan pikiran, berkelana menyesapi setiap makna liturgi Lariangi.

"Saya merinding dibuatnya. Liriknya membuat saya terpana," cetus Teresia Prahesti, salah seorang peserta Ekowisata yang digelar Synthesis Development bersama WWF Indonesia pada 31 Oktober-4 November 2016.

Hal yang sama dirasakan Jamil Sutresno. "Saya terkesan," cetusnya.

(BACA: Saya Kira Wakatobi Ada di Jepang...)

Laki-laki yang intim disapa Eno oleh teman-temannya itu terlihat mengikuti seluruh rangkaian tarian Lariangi. Dia dengan tekun memerhatikan gerakan demi gerakan para penari berkostum warna-warni. 

Tak henti juga Eno mendokumentasikan atraksi Lariangi dengan gawainya. Sesekali dia melakukan swafoto bersama teman-temannya berlatar para penari.

Menurut Nuryanti, Ketua Kelompok Masyarakat Toudani Binaan WWF Indonesia, Lariangi merupakan tradisi lisan yang hidup turun temurun sebagai warisan Kerajaan Kahedupa.

Tarian ini sudah ada sejak abad ke-14 ketika Wakaaka dinobatkan sebagai raja pertama di Kahedupa.

Sumber lain menyebutkan Lariangi sebagai persembahan kepada raja dari Kesultanan Buton dan sudah ada sejak abad ke-17.

Hilda B Alexander/Kompas.com Tarian Lariangi dibawakan kelompok anak muda Desa Pajam, Kaledupa, Wakatobi.
Tarian yang telah ditetapkan menjadi Warisan Budaya Nasional pada 2013 ini mulanya adalah tari persembahan untuk menghibur raja yang sedang letih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com