Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 10/11/2016, 06:10 WIB
|
EditorSri Anindiati Nursastri

Sebelum tiba di Sorong, KM Ciremai yang Endah tumpangi mesti sandar di Makassar, Sulawesi Selatan dan Bau-Bau, Sulawesi Tenggara. Pemandangan ragam penumpang, suasana kapal, dan lautan menemani hari-hari Endah.

KM Ciremai tiba di Makassar pada Rabu (26/10/2016) dan transit sekitar empat jam. Ia mesti mengikuti jadwal kapal tanpa pengecualian. Saat menunggu, Endah pergi berkeliling Makassar dan mampir ke Pantai Losari. 

"Kemudian dari Makassar, sandar di Bau-Bau. Kalau tidak naik kapal, saya pikir untuk apa saya ke Bau-Bau. Tapi kan saya jadi tahu Kota Bau-Bau seperti apa. Walaupun hanya sekitar dua jam di Bau-Bau, saya menikmati apa yang ada di Bau-Bau seperti kulineran dan kenalan sama orang Bau-Bau," ungkapnya.

Kamis (27/10/2016) sore, kapal kembali membelah laut. Ia terlelap dan tiba keesokan harinya di Sorong. Ia kemudian menginap di Sorong sebelum bertemu dengan rombongan yang lain untuk naik ke KM Tatamailau.

KOMPAS.com KM Ciremai bersandar di pelabuhan.
Lima hari perjalanan naik kapal laut bukan hal yang mudah. Itu yang diakui oleh Endah. Mental dan fisiknya diuji dalam perjalanan ini. Rasa takut kerap menyelimuti Endah selama perjalanan.

"Takut sih pasti ada. Ngatasin rasa takutnya? Di kapal itu takutnya sama orang ya. Kalau naik pesawat, kan takut alam dari bawah sadar. Takutnya kejahatan tapi aman alhamdulillah. Saya percaya kalau orang baik pasti ketemu orang baik," jelas perempuan berjilbab tu.

Meski demikian, ia pun tetap mengalami pelecehan di atas kapal. Ia sempat dipandangi dan dimintai nomor telepon oleh laki-laki di kapal. Padahal, ia sudah mengantisipasi dengan menggunakan mukena dan penutup wajah.

Selain ketakutan, kebosanan pun menyergap Endah saat menuju Sorong. Ia pun menghabiskan waktu saat bosan dengan menonton film kesukaan yakni film drama Korea. Ia menyempatkan mengunggah lima buah film Korea sebelum berangkat dari Bandung.

Makanan yang tersedia pun tak selalu sesuai selera Endah. Secara fisik, ia sudah mengalami kelelahan dalam perjalanan. Ia sempat sakit.

KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo Wisatawan menikmati pemandangan gugusan pulau karst dari Bukit Piaynemo, Desa Pam, Kecamatan Waigeo Barat Kepulauan, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Senin (31/11/2016).
Perjuangan lain menuju Raja Ampat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+