Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Raja Ampat, Endah Rela Naik Kapal dari Surabaya ke Sorong

Kompas.com - 10/11/2016, 06:10 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

"Takut sih pasti ada. Ngatasin rasa takutnya? Di kapal itu takutnya sama orang ya. Kalau naik pesawat, kan takut alam dari bawah sadar. Takutnya kejahatan tapi aman alhamdulillah. Saya percaya kalau orang baik pasti ketemu orang baik," jelas perempuan berjilbab tu.

Meski demikian, ia pun tetap mengalami pelecehan di atas kapal. Ia sempat dipandangi dan dimintai nomor telepon oleh laki-laki di kapal. Padahal, ia sudah mengantisipasi dengan menggunakan mukena dan penutup wajah.

Selain ketakutan, kebosanan pun menyergap Endah saat menuju Sorong. Ia pun menghabiskan waktu saat bosan dengan menonton film kesukaan yakni film drama Korea. Ia menyempatkan mengunggah lima buah film Korea sebelum berangkat dari Bandung.

Makanan yang tersedia pun tak selalu sesuai selera Endah. Secara fisik, ia sudah mengalami kelelahan dalam perjalanan. Ia sempat sakit.

Perjuangan lain menuju Raja Ampat

Perjuangan Endah menuju Raja Ampat bukan hanya perjalanan. Untuk menyiapkan transportasi kapal laut yang ia tumpangi juga terbilang sulit. Pasalnya, ia kesulitan untuk mendapatkan jadwal kapal menuju Sorong yang sesuai dengan jadwal paket wisata bahari Raja Ampat PT Pelni.

Paket wisata bahari PT Pelni sendiri dimulai pada Minggu (30/10/2016) hingga Rabu (2/11/2016). Dalam kesulitan mencari kapal yang akan ditumpangi, ia sempat berpikir untuk menggagalkan rencananya.

"Ada info kapal tanggal 21 Oktober berangkat dan sampai Sorong tanggal 25 Oktober. Sedangkan acara tanggal 30 Oktober. Kan terlalu lama di Sorong. Pulang tanggal 9 ada. Nah lalu dari tanggal 2 November sampai tanggal 9, saya harus tinggal di mana dan mau apa. Biaya hotel kan tak murah, biaya makan (di Sorong) juga orang bilang mahal," ucapnya.

Proses bongkar muat KM Tatamailau milik PT. Pelni di Pelabuhan Sorong, Papua Barat, Minggu (30/11/2016). KM. Tatamailau digunakan untuk membawa peserta paket wisata bahari "Let's Go Raja Ampat" 30 Oktober - 2 November 2016 lalu.
Hari demi hari sebelum akhirnya berangkat, ia selalu memeriksa situs PT Pelni. Ia melihat apakah ada kapal yang bisa mengantarkannya ke Sorong. Akhirnya, ia mendapatkan KM Ciremai.

Masih belum selesai perjuangan Endah. Ia pun tak mendapat kepastian waktu KM Tatamailau tiba kembali di Sorong. Fasilitas call center dan surat elektronik yang ia terima belum bisa memuaskan naluri bertanyanya.

"Akhirnya saya datang ke Gajah Mada, ke kantor pusat Pelni. Saya cari bagian pemasaran paket wisata ini. Saya akhirnya bisa ketemu Pak Rama dan Pak Gatot. Sambutan PT Pelni hebat sekali," ungkapnya.

"Bahkan Pak Gatot acungi saya jempol dan bilang 'Baru ada bu, orang seperti ibu'. Karena buat saya yang trauma pesawat, Pelni ini adalah angkutan yang sangat berarti bagi saya," ucap perempuan beranak tiga ini.

Tabungan yang telah ia kumpulkan sejak tahun lalu kini berbuah manis. Setelah mendapatkan kepastian jadwal KM Ciremai dua minggu sebelum keberangkatan, ia langsung membeli tiket kereta api menuju Surabaya. Lalu, perjalanan liburan ke pintu gerbang Raja Ampat pun dimulainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com