Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biro Perjalanan China Janji Promosikan Indonesia

Kompas.com - 11/11/2016, 13:22 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Perusahaan biro perjalanan wisata China, CYTS, berjanji mempromosikan Indonesia sebagai destinasi menarik dan wajib dikunjungi kepada masyarakat China.

Kepala Pengembangan Pariwisata dan Kerja Sama Internasional CYTS Zi Yang dalam pertemuan dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya di Beijing, Kamis (10/11/2016) petang, mengatakan selama ini mayoritas warga China lebih mengenal Bali di Indonesia.

"Padahal banyak destinasi lain yang menarik untuk dikunjungi di Indonesia selain Bali. Karena itu kami juga akan mempromosikan 10 destinasi prioritas yang sedang dikembangkan Pemerintah Indonesia," kata Zi Yang.

(BACA: Garap Turis China dan India, Indonesia Perlu Penerbangan Langsung)

Zi Yang memaparkan, dengan berwisata masyarakat China akan lebih memahami apa dan bagaimana Indonesia, sehingga tidak ada lagi persepsi yang kurang tepat mengenai Indonesia dan sebaliknya.

"Jika kita bisa banyak membawa turis ke Kanada, yang berbeda budaya dan iklimnya, apalagi ke Indonesia yang memiliki kesamaan budaya serta sejarah panjang antara Indonesia dan China tentu akan lebih banyak lagi," ujarnya.

KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo Wisatawan menikmati pemandangan gugusan pulau karst dari Bukit Piaynemo, Desa Pam, Kecamatan Waigeo Barat Kepulauan, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Senin (31/11/2016).
Zi Yang menuturkan CYTS yang berdiri setelah revolusi budaya di China memiliki jaringan dengan seluruh pelaku industri pariwisata di negara itu seperti hotel dan maskapai.

"CYTS juga telah menjalin kerja sama dengan sejumlah negara seperti Singapura, Amerika Serikat, Kanada dan lainnya. Negara-negara tersebut telah memiliki kantor perwakilan dan ruang pamer dan promosi di kantor CYTS, sehingga makin memudahkan kami memberikan layanan kepada turis," ungkapnya.

"Khusus untuk Indonesia, pada tahun mendatang kami targetkan untuk membawa 500 hingga satu juta orang untuk berwisata ke Indonesia," kata Zi Yang.

(BACA: Jokowi: Kampanyekan Pariwisata Indonesia di China)

CYTS yang kali pertama dipimpin Li Keqiang yang kini menjabat Perdana Menteri China juga berencana menyiapkan kantor bagi perwakilan Kementerian Pariwisata di China dan ruang pamer untuk mempromosikan lebih mempromosikan Indonesia.

Menanggapi itu, Menpar Arief Yahya menyambut positif komitmen tersebut, khususnya untuk pemesanan secara manual meski CYTS juga memiliki layanan online.

KOMPAS/LUCKY PRANSISKA Pulau Dodola di Morotai, Maluku Utara, Sabtu (16/7/2016). Saat air laut surut, Pulau Dodola tersambung dan bisa dilalui manusia.
"Turis China kini menempati urutan pertama dalam daftar kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Dengan komitmen CYTS tersebut, maka target kunjungan turis China yang ditetapkan pemerintah, dapat cepat terwujud," katana.

Pada pertemuan tersebut juga ditandatangani nota kesepahaman antara CYTS dan Kemenpar terkait investasi pengembangan destinasi wisata di Indonesia.

Nota kesepahamanan ditandatangani Direktur Promosi Asia Pasifik Kementerian Pariwisata Indonesia Vincent Jemadu dan Kepala Pengembangan Pariwisata dan Kerja Sama Internasional CYTS Zi Yang disaksikan Menpar Arief Yahya dan Wakil Kepala Perwakilan Pemerintah RI di Beijing Listyowati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com