Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unik, Restoran Ini Sajikan Masakan Padang ala Jepang

Kompas.com - 21/11/2016, 10:22 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Nasi padang bukan merupakan menu yang asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Meski masakan daerah, nyatanya nasi padang menjadi menu favorit di tiap lapisan masyarakat.

Saking familiarnya, warung atau restoran yang menjual menu masakan padang amat mudah dijumpai di berbagai kota. Salah satunya Kota Semarang, Jawa Tengah.

Di kota ini bukan hal sulit untuk menemui restoran padang, tapi ada satu yang cukup berbeda dari yang lain. Namanya Restoran Padang Plus.
 
Restoran ini menjadi unik karena cara penyajiannya yang berbeda dari restoran padang kebanyakan.

(BACA: 5 Fakta Unik Seputar Rumah Makan Padang)

Bila pada umumnya, menu-menu di restoran padang disajikan dengan menumpuk berbagai macam menu di satu meja, di sini pelanggan bebas memilih menu yang diinginkan.

Seperti prasmanan, tetapi jika pengunjung restoran ingin memilih menu, tinggal pilih apa yang disajikan dalam meja berputar atau conveyor yang lazim digunakan pada masakan sushi di restoran jepang.  

TRIBUN JATENG/MAULANA RAMADHAN Restoran Padang Plus di Jalan Depok 46, Semarang, Jawa Tengah.
“Masakan padang kan hampir disukai semua orang. Kami tertarik menggabungkan konsep penyajian dengan conveyor seperti di restoran jepang. Selain penyajiannya berbeda, kalau di restoran padang lainnya, satu piring kan bisa berisi banyak, yang makan boleh ambil kemudian sisanya kan diambil lagi. Kalau di sini sudah jelas per porsinya, di tiap piring yang berputar,” ujar Faisal Idris, Manajer Operasional Padang Plus.

Penyajian dengan conveyor dilakukan jika pembeli ingin memilih menu komplet. Tetapi pembeli juga bisa langsung memesan satu jenis menu atau menu paket, tanpa perlu memilih menu di atas conveyor.

Restoran Padang Plus sudah berdiri sejak tahun 2006. Menurut Faisal, awalnya dirinya dan teman-temannya tertarik untuk membuat restoran Jepang. Namun di tahun 2006 menu jepang belum begitu familiar di Semarang sehingga muncul konsep percampuran antara menu lokal dengan penyajian ala Jepang.

Masakan padang dipilih karena rasanya yang sudah dikenal masyarakat secara luas.

Selain penyajian dengan conveyor, yang membuat restoran ini semakin terlihat jepang adalah tersedia menu paket bento.

Bento merupakan sajian makanan dengan kotak bekal ala jepang. Di paket bento, menu yang disajikan tetap masakan padang, tetapi menggunakan kotak bento.

Untuk menu makanan, tersedia sebanyak 50 jenis menu. Selain menu-menu umum seperti ayam bakar, rendang, dan gulai tunjang terdapat juga menu khas Padang plus.

TRIBUN JATENG/MAULANA RAMADHAN Conveyor menyajikan berbagai menu masakan padang di Restoran Padang Plus, Jalan Depok 46, Semarang, Jawa Tengah.
Yang cukup khas di sini adalah sate ayam padang, di mana umumnya sate padang menggunakan daging sapi. Ada juga olahan rendang seperti bakso rendang dan martabak rendang.

Tidak hanya sebagai restoran, Padang Plus juga menyediakan ruangan pertemuan di lantai 3. Total Padang Plus memiliki 3 lantai di mana lantai 1 dan 2 berfungsi sebagai restoran.

Untuk harga pembeli tidak perlu khawatir, harga tiap menu sudah tertera di masing-masing piring yang menggunakan warna berbeda. Setiap jenis menu menggunakan piring dan warna yang berbeda. Restoran ini terletak di Jalan Depok 46, Semarang dan buka mulai pukul 07.00 – 21.30 WIB. (Tribun Jateng/Maulana Ramadhan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com