Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mencicipi" Brussels, dari Istana Raja hingga Rumah Karl Marx

Kompas.com - 02/12/2016, 20:09 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

BRUSSELS, KOMPAS.com - Suhu udara yang berkisar antara 2-4 derajat Celcius yang menyelimuti kota Brussels, Belgia, di akhir November memang menusuk tulang.

Brussels, yang juga adalah ibu kota Uni Eropa, memiliki banyak hal untuk dijelajahi, tetapi karena terbatasnya waktu maka Kompas.com hanya memilih lokasi tertentu untuk dikunjungi.

Salah satunya adalah Grote Markt, lapangan paling banyak dikunjungi warga dan wisatawan di Brussels.

Di tempat ini banyak berdiri bangunan bersejarah, kerap digelar atraksi hiburan, serta kawasan belanja suvenir hingga kuliner khas Belgia.

Grote Markt yang berukuran 68 kali 110 meter itu merupakan salah satu kawasan warisan budaya UNESCO.

Untuk mencapai tempat ini, Kompas.com berjalan kaki menyusuri jalan berlapis batu Rue de la Colline yang sempit dan diapit berbagai toko suvenir dan cokelat.

Tak sampai lima menit dibutuhkan untuk menyusuri jalan sempit itu dan saat tiba di ujungnya sebuah lapangan terbuka yang diapit berbagai gedung kuno langsung tersaji di depan mata.

Balai kota Brussels

Ervan Hardoko/Kompas.com Balai kota Brussels yang dibangun pada abad pertengahan dengan menaranya yang setinggi 96 meter.
Pemandangan paling menonjol di Grote Markt adalah gedung balai kota Brussels, sebuah bangunan bergaya gotik yang dibangun pada 1402 hingga 1420.

Fitur paling menonjol dari bangunan abad pertengahan ini adalah menara setinggi 96 yang selesai dibangun pada 1454.

Di puncak menara itu berdiri sebuah patung logam malaikat Mikael setinggi lima meter yang diyakini sebagai pelindung kota Brussels.

Bangunan ini sepanjang sejarahnya pernah digunakan untuk berbagai fungsi selain sebagai kantor pemerintahan.

Salah satu fungsinya adalah sebagai rumah sakit darurat dan penampungan pengungsi di saat Perang Dunia I pecah.

Museum kota Brussels

Museum yang didedikasikan untuk menampung sejarah dan legenda kota Brussels ini, merupakan gedung tua yang dibangun pada 1860 dan resmi digunakan pada 1997.

Gedung museum ini berada di seberang gedung balai kota dan dikenal dengan nama Maison du Roi (Rumah Raja). Bangunan ini juga masuk ke dalam daftar bangunan cagar budaya UNESCO.

Saat gedung ini dibangun, kawasan di sekitarnya merupakan pasar pakaian dan roti. Sehingga warga berbahasa Belanda itu hingga kini masih menyebut bangunan tersebut sebagai Broodhuis alias rumah roti.

Rumah Karl Marx

Ervan Hardoko/Kompas.com Sebuah plakat yang dipasang di dinding salah satu bangunan di Grote Markt, Brussels, Belgia menunjukan filsuf Karl Marx pernah tinggal di tempat itu.
Di salah satu sudut Grote Markt, berdiri sebuah restoran bernama Le Cygne atau dalam bahasa Indonesia berarti Sang Angsa.

Sebagai sebuah bangunan, tempat ini bukan tempat yang istimewa. Namun, penghuni tempat inilah yang membuatnya menjadi istimewa.

Gedung ini menjadi satu dari lima lokasi yang menjadi tempat Karl Marx menulis bukunya Manifesto Komunis saat tinggal di Brussels, setelah diusir pemerintah Perancis.

Di salah satu sudut di dinding bangunan ini ditempel sebuah plakat yang ditulis dalam bahasa Latin, Ici Vecut Karl Marx 1846-1849 atau di sini tinggal Karl Marx.

Mengelus patung Everard t'Serclaes

Ervan Hardoko/Kompas.com Warga Brussels yakin siapa saja yang mengelus patung Everard t'Serclaes akan kembali lagi ke ibu kota Belgia itu.
Tak jauh dari Le Cygne, bangunan yang pernah disinggahi Karl Marx, terdapat sebuah patung dengan posisi berbaring yang juga ramai dikunjungi wisatawan.

Itu adalah patung Everard t'Serclaes (1320-1388), seorang bangsawan asal Brussels yang terkenal setelah merebut kembali kota itu dari tangan bangsa Flemmings.

"Orang di sini percaya siapa saja yang mengelus patung ini akan kembali ke Brussels," kata Ance Maylani, Sekretaris Pertama Fungsi Diplomasi Publik, Penerangan, dan Sosial Budaya KBRI Brussel.

Memang benar, puluhan wisatawan silih berganti mengelus patung tersebut, terutama di bagian tangan yang diyakini bisa membuat si pengelus kembali ke Brussels.

Apakah benar keyakinan masyarakat itu? Yang jelas, karena sering dielus maka kilau patung logam ini tetap terjaga.

Istana kerajaan Belgia

Ervan Hardoko/Kompas.com Istana kerajaan Belgia terlihat dari arah Taman Brussels.
Sebagai sebuah negeri monarki, istana keluarga kerajaan menjadi salah satu kunjungan wajib wisatawan yang berkunjung ke Brussels.

Istana ini terletak di depan Taman Brussels dan dibangun pada 1818-1820. Meski demikian, pembangunan tambahan terus dilakukan hingga 1934.

Bagian depan istana ini memiliki ukuran 50 persen lebih panjang dari Istana Buckingham, London. Namun, luas lantai 33.027 meter persegi hanya separuh dari luas Istana Buckingham.

Sayangnya, istana ini hanya dibuka untuk umum pada Juli hingga September. Sehingga Kompas.com yang berkunjung pada November tahun ini hanya bisa menikmati kemegahan istana itu dari luar.

Selain sebagai tempat tinggal keluarga kerajaaan, istana tersebut juga digunakan untuk menerima para tamu negara dan menggelar berbagai ajang kenegaraan.

Taman Brussels

Ervan Hardoko/Kompas.com Taman Brussels yang terletak di depan istana Raja Belgia ini memiliki luas lebih dari 13 hektar.
Taman ini terletak di seberang istana kerajaan dan dikelilingi gedung parlemen dan kedutaan besar Amerika Serikat.

Taman ini dibangun pada 1776-1783 di lokasi bekas istana Coudenberg, yang pernah menjadi pusat pemerintahan selama 700 tahun sebelum dihancurkan pada 1731.

Taman Brussels ini dibangun dengan gaya geometris neoklasik oleh Gulles-Barnabe Guimard dan Joachim Zinner.

Di taman seluas 13, 1 hektar ini dikelilingi dua baris pohon jeruk yang pada musim panas pemandangannya akan sangat indah.

Namun karena Kompas.com berkunjung pada saat musim dingin, hampir semua pohon meranggas tanpa daun di dahan-dahannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com