Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Gugur di London, Ini yang Bisa Dilakukan selama 24 Jam

Kompas.com - 08/12/2016, 20:30 WIB
Wisnu Nugroho

Penulis

19.30

Tiba di Trafagar Square, toko buku Waterstones yang ramai dan hangat jadi tujuan. Sambil mencari referensi dan menunggu teman, rencana dilanjutkan untuk mencari makan malam. Tersebutlah rumah makan Four Sessons di kawasan China Town di sekitar Piccadilly Circus sebagai tujuan. Bebek peking andalannya disebut-sebut sebagai yang terbaik di dunia. Kami ingin membuktikan.

Menggunakan taksi hitam sekitar 20 menit, kami menuju Piccadilly. Dari pusat keramaian ini, kami berjalan melintasi lalu lalang orang menuju tempat makan. Di depan tempat makan, 12 orang tengah antre. Tempat makan dua lantai ini penuh.

Sekitar 15 menit antre di tengah keramaian orang lalu-lalang dan nyanyian sendu pemusik jalanan, kesempatan untuk makan diberikan.

Satu meja dengan empat kursi yang berdempetan dengan meja lain diperuntukkan bagi kami. Karena ramai dan penuhnya, lutut para pengunjung bisa saling bersinggungan. Dingin udara di luar lenyap karena makanan dan terutama ramainya ruangan.

21.30

Selesai menikmati bebek peking dan bercengkerama dengan teman-teman lama, kami melanjutkan perjalanan. Jalan-jalan ini terlihat bersemangat sekali menyambut Natal. Untaian lampu yang membentuk sosok malaikat bersayap dibentangkan di antara gedung-gedung tua yang jadi pusat belanja.

Di ruas jalan seperti di Oxford Circus, lampu-lampu itu membentuk ribuan bola-bola berbagai ukuran seperti bintang. Langit seperti dekat.

KOMPAS/ANTON WISNU NUGROHO London Eye di tepi Sungai Thames saat malam. Posisinya berseberangan dengan Big Ben yang menjadi salah satu ikon London.
Menyenangkan menikmati malam dengan berjalan kaki di trotoar yang lapang. Karena sambil berjalan, dingin udara tidak terlalu menggigit tulang. Menjelang tengah malam, bersamaan dengan tutupnya pusat-pusat belanja, kami pulang. Sebelum tidur, saya menyiapkan tenaga untuk rencana pagi berikutnya.

19 November 2016

Pagi di musim gugur adalah pagi yang malas. Meskipun pukul 07.00, langit masih kelabu. Sabtu pagi di pusat Kota London masih sepi. Daun-daun kering yang baru jatuh terbawa angin dan hempasan kendaraan yang lewat. Beberapa daun tertempel di aspal karena terlindas ban dan membentuk motif unik di ruas-ruas jalan yang dingin.

Setelah sarapan, hari terakhir di London diawali dengan membeli tiket harian semua moda angkutan umum di stasiun terdekat dari hotel, Charing Cross. Dengan tiket serharga 17.20 Pounds (sekitar Rp 300.000), tiap orang bisa naik semua transportasi publik di London selama 24 jam.

Tujuan pertama adalah Portobello Market. Sabtu pagi yang cerah karena matahari yang ramah adalah saat yang tepat menumpang bus tingkat merah yang ikonik ke Portobello. Duduk di kursi paling depan di lantai atas adalah pilihan terbaik untuk menikmati pemandangan Kota London. Matahari yang mulai muncul terlihat bersahabat.

09.30

Tiba di Portobello Market bersamaan dengan gairah para penjual barang-barang antik dan makanan membuka dagangan. Pasar yang berdiri di ruas jalan permukiman yang ditutup ini sudah ramai pengujung. Makin siang, apalagi cuaca cerah, Portobello makin ramai dan padat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com