BERSAMA bakso, mi ayam adalah jenis kuliner yang mudah ditemui di mana saja. Hampir semua daerah di Indonesia memiliki jagoan masing-masing untuk kuliner yang satu ini, tak terkecuali Yogyakarta.
Berikut ini adalah lima mi ayam di Yogyakarta yang patut Anda coba.
1. Mi Ayam Tumini
Berada di Jalan Imogiri Timur Nomor 187 Umbul Harjo, Yogyakarta atau tepat di utara pintu masuk terminal Giwangan, mi ayam Tumini adalah salah satu yang paling terkenal di Yogyakarta.
Warung ini telah ada sejak awal 1990-an. Rasanya yang mantap, dan memiliki ciri khas yang tidak anda temukan di warung mi ayam lainnya membuat warung ini mampu bertahan di tengah menjamurnya warung mi ayam.
Mi Ayam Bu Tumini memiliki ciri khas mie berukuran cukup besar dengan kuah yang kental berwarna kecoklatan.
(Baca juga: Mi Ayam Tumini Terjual 700 Mangkok Per Hari, Apa Istimewanya?)
Kuah dengan cita rasa gurih manis tersebut berasal dari proses pemasakan ayam yang digunakan untuk toping mi ayam.
Saat anda mencicipi mi ayam ini, kenyalnya mie berpadu pas dengan gurih manisnya kuah. Rasanya akan semakin pas dengan tambahan sambal.
Ada beberapa pilihan mi ayam, yakni mi ayam ceker, mi ayam jumbo, mi ayam ekstra ayam, ada juga pilihan sawi ayam.
Dalam sehari warung mi ayam yang mulai buka dari jam 10.00 tersebut mampu menjual hingga 700 porsi mi ayam dalam sehari.
2. Mi Ayam Depan Hotel Santika
Warung mi ayam ini berada di bilangan Jalan Jenderal Sudirman Yogyakarta atau tepatnya berada persis di seberang jalan Hotel Santika Yogyakarta. Berdasarkan lokasi berjualan tersebut, pemilik warung menyematkan nama "Warung Mie Ayam Depan Hotel Santika" di usahanya tersebut.
Meskipun hanya menempati trotoar dan menggunakan tenda sederhana sebagai tempat berjualan tetapi mi ayam ini selalu ramai oleh pengunjung.
Dengan menjaga kualitas rasa, maka tak heran mi ayam ini mampu bertahan sejak tahun 1990. Di warung yang setiap harinya buka dari jam 16.00 hingga 22.00 ini pengunjung bisa memesan mi ayam biasa dan mi ayam pangsit. Kedua menu ini dibanderol dengan harga yang begitu terjangkau yakni hanya Rp 8.000.
Mi ayam di warung ini menggunakan mi berukuran kecil yang direbus, kemudian disajikan dengan cincangan daging ayam. Sedangkan kuah dan pangsit basahnya disajikan dengan mangkuk berbeda.
Tekstur mi yang lembut dan rasa yang gurih akan anda rasakan saat mencicipinya. Cincangan daging ayam sebagai topingnya tidak kalah gurih dan cenderung sedikit manis.
Pangsit basahnya pun teksturnya begitu lembut saat digigit. Dalam setiap porsi mi ayam pangsit, pengunjung akan mendapatkan dua buah pangsit basah dengan kuah yang sedikit berminyak dan gurih.
3. Mi Ayam Goreng Mekaton
Letaknya cukup jauh dari pusat kota Yogyakarta, tepatnya berada di Pasar Sri Katon, Dusun Sumokaton, Desa Margokaton, Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman. Kurang lebih 15 kilometer di barat Kota Yogyakarta.
Warung mi ayam sederhana ini berada di salah satu sudut pasar tradisional. Walau sederhana, warung ini selalu ramai oleh pembeli.
Warung bernama Mi Ayam Mekaton tersebut mempunyai menu spesial yakni mie ayam goreng yang membuatnya selalu ramai oleh pembeli. Warung yang telah ada sejak 15 tahun lalu ini adalah penjual mi ayam goreng pertama di wilayah Yogyakarta.
Bumbu-bumbu yang digunakan untuk membuat mie ayam goreng sama dengan mi ayam kebanyakan. Tetapi yang sedikit membedakan adalah penggunaan merica bubuk di setiap piring mi ayam goreng.
Selain itu, hal spesial dari mi ayam Mekaton adalah mi segar yang dipakai. Dalam sehari warung ini bisa membuat mi sebanyak enam kali.
"Kami membuat mi tidak langsung banyak. Jika mie habis kami buat lagi, biar mi-nya fresh," terang pengelola warung, Wanto.
Satu porsi mi ayam goreng berisikan mi beserta sawi yang diberi cincangan daging ayam dan di atasnya ditaburi bawang goreng. Tekstur mi cukup kenyal dan rasanya gurih, berpadu dengan toping cincangan ayam yang rasanya gurih dan sedikit manis.
Di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, tepatnya di jalan lingkar Bantul Dusun Code, Desa Trirenggo, Kecamatan Bantul, terdapat sebuah warung mi ayam yang terkenal dengan nama Mie Ayam Popeye.
Bukan karena sang pemilik adalah penggemar berat Popeye tetapi karena mi ayam di warung ini menggunakan bayam sebagai tambahan sayurnya.
Hidangan unik ini hadir secara tidak sengaja. Pada suatu hari dia belanja ke pasar sebelum berjualan. Saat belanja tersebut tidak sengaja ada seikat bayam yang terbawa di belanjaanya.
"Bayam tersebut tetap saya rebus dan ada pembeli yang melihat saya merebusnya. Dia meminta untuk menambahkan bayam tersebut ke mi pesanannya," cerita Surani, pemilik warung.
(Baca juga: Seperti Popeye, Mi Ayam Ini Andalkan Kekuatan Bayam)
Mi ayam racikan Surami ini layaknya mi ayam pada umumnya, hanya sayurannya diganti dengan bayam. Bayam diletakan dalam mangkuk terpisah dengan jumlah yang cukup banyak.
Jika menyantap satu porsinya, Anda dijamin kenyang. Untuk mi ayamnya sendiri memiliki citarasa gurih dan sedikit manis. Taburan potongan ayamnya pun banyak, sehingga dijamin puas menyantapnya.
Perpaduan gurih manisnya mi ayam sangat pas dengan segarnya bayam rebus yang cukup lembut.
5. Mi Ayam Bangka Pak Harun
Bagi yang tinggal di Yogyakarta, terlebih yang sering lewat ruas Jalan HOS. Cokroaminoto pasti sering melihat sebuah warung kecil yang selalu ramai.
Berada di depan (sebelah timur) halte bus Trans Jogja SMP Negeri 11 Yogyakarta, di warung tersebut terpampang spanduk bertuliskan Spesial Mie Ayam Bangka Pak Harun.
Memang setiap harinya orang memenuhi warung tersebut untuk menyantap kelezatan mi ayam Bangka racikan Pak Harun (46).
Pria yang memiliki nama lengkap Harun Sumantri ini adalah orang asli Bangka yang sejak tahun 2006 yang lalu berjualan mi ayam Bangka di Yogyakarta.
Menjadi hidangan yang cukup jarang ditemui di Yogyakarta dan rasanya yang mantap, membuat kedai mi ayam Bangka Pak Harun ini selalu ramai oleh pembeli.
Ada beberapa pilihan mi ayam di warung yang setiap harinya buka sejak pukul 08.30 pagi ini, yakni mi ayam biasa, pangsit, bakso, dan mi ayam komplit.
Sedang untuk besaran porsinya ada dua jenis, mi ayam biasa dan jumbo. Beberapa ciri khas mi ayam bangka yang membuatnya berbeda dari kebanyakan mie ayam di Yogyakarta.
Adanya tauge di setiap mangkuknya adalah perbedaan yang nampak jelas, selain itu mi yang digunakan juga berukuran kecil. (Laporan Tribun Jogja, Hamim Thohari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.