Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Denpasar dan Warna-warni Air Menari

Kompas.com - 18/01/2017, 14:08 WIB

ANAK-anak bertepuk tangan. Mereka juga bersorak-sorak. Air mancur berbentuk seperti kipas yang menari dengan disinari lampu warna-warni menarik hati setiap akhir pekan.

Air mancur melenggak-lenggok membentuk formasi berbeda-beda setiap detik. Tak kalah seru, ”medley” lagu anak-anak mengiringi goyangan air mancur itu.

Pemandangan ini dinantikan sejumlah warga Kota Denpasar, Bali, di Taman Kota Lumintang. Durasi dua jam cukup menghibur warga, khususnya anak-anak setiap hari Sabtu dan Minggu, mulai pukul 19.00 Wita, secara gratis.

Sejumlah anak juga spontan bernyanyi mengikuti lagu-lagu yang mengiringi air menari. Lagu anak, di antaranya ”Naik Ke Puncak Gunung”, ”Sayonara”, ”Rintik Hujan”, dan ”Burung Kakak Tua”.

(BACA: Yuk, Intip Kalender Pariwisata Kota Denpasar Tahun 2017)

Beberapa keluarga sengaja menggelar tikar untuk duduk bersantai bersama. Main sepak bola merupakan permainan favorit anak-anak di atas rumput lapangan.

Kadek Putra bersama istri dan ketiga anaknya, warga Denpasar, misalnya, hampir setiap Sabtu malam menikmati aksi air mancur menari tersebut. Bagi dia dan keluarganya, hiburan ini membantu mengurangi kejenuhan kerja dan aktivitas anak-anak sekolah.

”Sederhana, tetapi benar-benar menghibur. Seru. Anak-anak bisa sambil berlarian di rumput atau main bola. Jajanan juga banyak di sekitar lapangan. Ya, asyik saja,” kata Putra.

Senada dengan Putra, penjual balon gas, Rudi, juga senang ada hiburan yang sudah berjalan dua tahun terakhir ini. Dagangannya lumayan laris manis pada hari Sabtu dan Minggu malam.

Balon gas dijualnya Rp 10.000 per buah dengan berbagai bentuk karakter tokoh kartun, seperti Angry Bird, Mickey Mouse. Semalam Rudi bisa menjual lebih dari 10 balon. Begitu pula sejumlah pedagang makanan dan minuman.

Sebelum ada air mancur, taman kota ini serasa gersang tak terawat. Pada malam hari, meski Sabtu malam, taman sepi karena warga tak merasa aman berada di sana. Keramaian seperti jalan kaki, lari, atau sekadar nongkrong hanya ada di sore hingga menjelang petang.

Setelah diperbaiki Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Denpasar dengan anggaran Rp 3 miliar, suasana berubah. Ruang publik itu kembali lahir untuk publik.

Pada malam hari, masyarakat juga bisa memanfaatkan suasana taman untuk joging. Lampu-lampu hias menjadi penerang dan melengkapi keindahan malam.

Saat olahraga lupa membawa minum? Jangan khawatir. Pemerintah setempat menyediakan fasilitas anjungan air minum otomatis (AMO) di Lumintang. Air ini siap minum.

Fasilitas lain yang tersedia, di antaranya tempat duduk pojok wi-fi dan taman burung. Setiap hari Minggu pagi, mulai pukul 06.00 Wita sampai 10.00 Wita, taman kota ini bebas kendaraan.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com