Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Ganda Pantai Ungapan Malang

Kompas.com - 24/01/2017, 16:07 WIB

Sejauh ini, Ungapan menjadi salah satu alternatif pilihan wisatawan yang berkunjung ke pantai di Malang. Tidak jauh di sebelah barat Ungapan terdapat sejumlah pantai lain, seperti Bajulmati, Jelangkung, Bengkung, Ngudel, dan Balaikambang yang sudah terkenal dan banyak dikunjungi wisatawan. Di sisi timur terdapat Pantai Goa China dan Sendangbiru yang dihuni banyak nelayan.

Semua pantai itu terjalin oleh Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang telah beraspal mulus sepanjang sekitar 30 kilometer.

Di sepanjang pesisir selatan Malang itu terdapat beberapa titik yang menarik untuk olahraga air, seperti Kondangmerak dan Banyumeneng yang cocok untuk jet ski; Lengoksono, Banyuanjlok, dan Wediawu yang cocok untuk menyelam, selam permukaan (snorkeling), dan selancar.

Pantai Lengoksono dan Pantai Wediawu sudah lebih dulu diperkenalkan kepada publik. Beberapa bulan lalu, pemerintah daerah menyelenggarakan acara ekshibisi selancar bertajuk ”Singhasari International Surfing Exhibition” yang diikuti peselancar dalam dan luar negeri.

20 pantai

Rendra Kresna mengatakan, pihaknya sedang berusaha mengangkat potensi pantai yang ada. Malang memiliki lebih dari 20 pantai yang tersebar di sepanjang 105 km garis pantai. Dari jumlah itu, baru sebagian yang terkenal dan banyak dikunjungi wisatawan. Sebagian lain masih apa adanya.

Pantai di Malang juga memiliki ciri dan keunggulan masing-masing. Ada pantai yang bisa dinikmati dari sisi bentang alam, dan ada pula pantai yang bisa dinikmati untuk berolahraga.

Akses menuju sebagian pantai saat ini juga semakin mudah setelah terkoneksi oleh JJLS yang lebar dan mulus.

”Selain mengembangkan potensi wisata yang ada, kami juga mengembangkan pariwisata untuk mendukung perekonomian desa. Selama ini masyarakat pesisir selatan masih kalah berkembang. Dengan meningkatnya dunia pariwisata, desa diharapkan bisa memperoleh nilai tambah melalui kegiatan ekonomi kreatif, ada yang membuat suvenir, kuliner, hingga rumah tinggal (homestay),” kata Rendra.

Menurut Rendra, masyarakat umumnya telah siap berpartisipasi mendukung pariwisata di daerah masing-masing.

Sejauh ini mereka telah mendapatkan pembinaan, baik yang dilakukan pemerintah desa, Perum Perhutani (obyek wisata di dalam wilayah Perhutani), maupun pembinaan oleh dinas kebudayaan dan pariwisata melalui program sadar wisata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com