Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meresapi Alam Rupawan di Nikko

Kompas.com - 25/01/2017, 09:17 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Bagi Anda yang ingin merasakan suasana tradisional Jepang dan warisan kejayaan masa lampaunya dalam bentang pegunungan yang rupawan, maka Kota Nikko di Prefektur Tochigi harus menjadi pilihan.

Pegunungan yang puncaknya berselimut salju, danau, kota kecil yang tenang, udara sejuk, dan tradisi Jepang, merupakan daya tarik utama dari kota ini.

Keindahan alam kota ini memang sangat terkenal, sampai-sampai ada ungkapan yang mengatakan "Never say kekko ('indah' dalam bahasa Jepang), until you've seen Nikko".

Jarak Nikko dari Tokyo hanya sekitar 140 kilometer dan bisa ditempuh dalam waktu tak sampai dua jam dengan kereta. Walau jaraknya relatif dekat, tetapi kesibukan dan modernitas Tokyo seolah lenyap di Nikko.

(BACA: Menikmati Panorama Tokyo dari Ketinggian 634 Meter)

Berada di ketinggian 634 meter di atas permukaan laut (setinggi Tokyo Tower), sejak abad ke-8 Nikko telah menjadi pusat aktivitas religius masyarakat Jepang. Kita bisa melihat buktinya dengan mengunjungi kuil-kuil terkenal yang menjadi salah satu warisan budaya dunia sesuai pengakuan UNESCO.

Di Nikko terdapat kompleks kuil dan makam Shogun Ieyasu Tokugawa, pendiri Dinasti Tokugawa. Di sini terdapat dua kuil, yaitu Toshugu Shrine dan Rinnoji Temple. Kuil itu tak pernah sepi dikunjungi para peziarah.

Kuil yang dibangun abad ke-8 dan direkonstruksi beberapa kali itu sekaligus menjadi pintu gerbang taman nasional, Nikko National Park, taman nasional obyek pariwisata pegunungan.

Toshugu Shrine sangat terkenal dengan ukiran-ukiran kayu yang menghiasi setiap bangunan, salah satunya adalah pahatan kayu tiga monyet bijaksana dan ukiran kucing tidur.

Tak jauh dari kuil tersebut terdapat salah satu jembatan paling mashyur di Jepang, yaitu Shinkyo Bridge. Jembatan lengkung bercat merah ini dulunya hanya diperbolehkan dilintasi keluarga kerajaan.

Jembatan yang berada di atas Sungai Daiya ini sering menjadi latar berfoto karena pemandangannya yang indah.

Bukan hanya bebatuan di sungai yang airnya jernih, hamparan pepohonan dan gunung di belakang jembatan ini membuat Shinkyo Bridge disebut-sebut sebagai jembatan paling indah di Jepang.

Idham Aisha, pemandu yang menemani rombongan wartawan pada awal Desember 2016 lalu, mengatakan Nikko National Park paling ramai dikunjungi pada musim gugur. "Warna daun yang berubah merah dan kuning sangat cantik," katanya.

Meski demikian, musim dingin juga memiliki pesonanya sendiri. Walau udara dingin menggigit kulit, tetapi wisatawan bisa menikmati danau beku yang berubah fungsi menjadi tempat ice skating. Air terjun paling terkenal di Jepang, Kegon, yang airnya beku.

Thinkstockphotos Danau Chuzenji di Nikko dengan latar pegunungan berselimut salju.
Hiking

Di Nikko, berwisata sambil berkegiatan di alam bebas adalah hal yang tak mungkin terpisahkan. Karena lanskap pegunungannya, aktivitas utama para pelancong di kota ini adalah mendaki gunung, menyusuri hutan, naik kano di danau, atau main ice-skating di danau saat musim dingin.

Berjalan-jalan di hutan dengan ranting-ranting pohon yang polos karena tak berdaun juga memberi keindahan tersendiri.

Pilihan lainnya adalah mengintip desa-desa tempat para Ninja hidup di masa lampau di Edo Wonderland. Di sini, kita bisa merasakan kehidupan tradisional di zaman Edo (sebelum zaman modern Jepang) melalui rumah-rumah, perabot, hingga pakaian tradisional yang dikenakan.

Saat mengunjungi Nikko, KompasTravel bersama rombongan media dari Singapura dan Malaysia memilih Tobu Limited Express Kinugawa Onsen dari Stasiun Asakusa Tokyo.

Kami membeli tiket seharga 1.340 Yen (sekitar Rp 160.000) satu kali jalan dari stasiun Asakusa. Kami juga memesan kabin khusus yang bisa diisi 4 orang dengan harga 3.090 Yen.

Bila membeli tiket Tobu Limited Express, kita akan mendapatkan banyak potongan harga untuk masuk ke tempat-tempat wisata atau restoran di Nikko. Tersedia pula shuttle bus gratis ke beberapa lokasi wisata.

Para turis yang memiliki waktu sedikit biasanya membeli tiket pulang pergi untuk satu hari, namun jika ingin puas mengeksplorasi Nikko, maka menginap satu atau dua malam bisa menjadi pilihan untuk menghabiskan liburan dalam suasana tenang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com