Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senyum Padusi Valencia

Kompas.com - 27/01/2017, 08:06 WIB

SUARA padusi itu memecah lamunan. Senyum yang merekah di wajahnya yang ayu sontak mencerahkan siang yang redup. Uluran tangannya kemudian menuntun langkah kaki menyusuri lorong-lorong sempit kota tua Valencia.

"Mari saya tunjukkan tempat-tempat menarik di Valencia,” kata Maria, memecah aura pengembaraannya.

Keceriaan Maria meruntuhkan canggung. Dia seperti kawan lama, padahal benang pertemanan baru terajut seperempat jam lalu. Bibirnya mengalirkan berbagai cerita, seriuh Plasa del Doctor Collado, alun-alun mini di jantung Valencia.

Lapangan kecil itu berada di sudut bangunan kuno bergaya gotik La Lonja de la Seda atau Pasar Sutra, yang menjadi simbol kemakmuran kota dagang Valencia di abad ke-15 hingga 16.

Plasa del Doctor Collado sangat sederhana, tetapi pohon zaitun di sudut lapangan sangat mencolok.

Pohon rindang yang menaungi meja-meja kafe terbuka itu menjadi pengingat pada keriuhan Lonja del Aceite, pasar minyak yang populer tujuh abad lalu. Bangunan pasar minyak sudah diruntuhkan 140 tahun lalu, tetapi keriuhannya abadi.

”Ini tempat favorit warga lokal untuk menghabiskan waktu di akhir pekan,” ujar Maria diiringi anggukan Laura, kawannya yang kalem.

Aroma kopi merebak dari kafe-kafe yang juga menyajikan camilan patatas bravas dan pescado frito.

Ini persinggahan sempurna bagi wisatawan setelah menyusuri keriuhan Central Market, mengagumi arsitektur Barok, Gereja Sant Joan, dan menyusuri jejak kejayaan Lonja de la Seda yang luasnya sekitar 2.000 meter persegi.

Matahari kembali bersinar, mengusir awan yang menggelayut sejak pagi. Langit biru tersingkap, mengiringi langkah kaki menuju Plasa Redonda yang didesain oleh Salvador Escrig Melchor pada 1840. Ruang publik ini dilengkapi toko-toko cendera mata dan bar-bar yang nyaman.

Hari beranjak senja. Semburat keemasan merona di langit biru. Maria menawarkan satu persinggahan singkat ke Museum Marques de dos Aguas.

Museum itu menyimpan koleksi keramik dan vas-vas bunga yang menawan. Sayang, museum sudah tutup. Namun, pesona pintu masuk yang dihiasi ornamen kombinasi patung dan ukiran batu bergaya Barok sudah cukup menghilangkan kecewa.

Kaki kembali melangkah menyusuri trotoar yang nyaman, teduh, dan bersih. Embusan udara sejuk sesekali membelai, menyuntikkan energi baru untuk terus menjelajah.

Di kejauhan menara Katedral Valencia yang terkenal itu menyembul di antara pucuk-pucuk pohon. Di dalam katedral yang selalu penuh pengunjung tersimpan cawan yang diyakini digunakan dalam Perjamuan Terakhir.

Di depan katedral itu terdapat taman Plasa de la Reina yang dikelilingi jalan. Saat petang, kafe-kafe dan restoran menawarkan tempat bersahaja untuk menikmati arsitektur bangunan abad ke-13 yang disiram lampu berwarna kuning hangat.

Di belakang katedral yang menyimpan koleksi lukisan abad ke-15 itu terdapat taman kecil Plasa de la Virgen.

Di tengah taman ini ada air mancur dengan patung Dewi Neptunus yang dikelilingi delapan bidadari. Seni instalasi ini merefleksikan Sungai Turia yang membelah Valencia dengan delapan jaringan irigasinya.

Plasa de la Virgen menjadi surga bagi para penikmat arsitektur kuno. Tempat ini dikelilingi tiga bangunan ikonik, yaitu Katedral Valencia, Gereja Basilica, dan Istana Generalitat. Dahaga mata pada keindahan seni bangunan bisa dipuaskan sambil menikmati secangkir kopi di kafe-kafe yang berderet.

”Tempat ini sering digunakan untuk pentas seni warga. Tradisi kami yang unik bisa ditemukan di sini,” ujar Maria.

KOMPAS/AGUNG SETYAHADI Menikmati senja di LHemisferic atau planetarium di kompleks City of Arts and Sciences, Valencia.

Benar saja, di ujung taman banyak gadis-gadis mungil mengenakan pakaian tradisional Valencia. Kostum itu mirip gaun pengantin yang ketat di atas dan mengembang dari pinggang hingga menutup kaki.

Warnanya mencolok, cerah, menggairahkan, tetapi bersahaja. Gadis-gadis itu pun menjadi sasaran para wisatawan untuk diajak berfoto bersama.

Bencana

Angin mulai berembus kencang. Langkah kaki semakin cepat untuk mencapai tujuan terakhir hari itu, Torres de Serranos. Gerbang besar menyerupai benteng dengan pilar-pilar raksasa itu sangat intimidatif.

Bangunan akhir abad ke-14 ini merupakan gerbang kuno kota tua Valencia dari sisi utara. Ini merupakan sisa dari 12 gerbang yang berada di benteng kuno Muralla Cristiana.

Gerbang Serrano itu pernah berubah menjadi penjara bagi para bangsawan pada abad ke-16. Kemudian, selama Perang Sipil Spanyol, benteng itu menjadi tempat menyimpan sejumlah karya seni koleksi Museum Prado yang berada di Madrid.

KOMPAS/AGUNG SETYAHADI La Lonja de la Seda atau Pasar Sutra yang menandai kemakmuran kota pelabuhan Valencia pada abad ke-15 dan 16.
Bangunan yang menjulang dengan lorong beratap melengkung itu menghadap ke Sungai Turia yang lebar. Sungai itu pernah menjadi momok bagi Valencia karena airnya sering meluap membanjiri permukiman.

Banjir besar terkelam terjadi pada 14 Oktober 1954. Banjir merendam Valencia hingga ketinggian 2-5 meter dari permukaan jalan.

Bencana itulah yang mengubah Valencia menjadi kota yang lebih aman, nyaman, dan tertata. Dokumen evolusi Valencia sejak banjir besar didokumentasikan dengan detail oleh sastrawan Caroline Angus Baker.

Sejak banjir, Pemerintah Valencia membuat sodetan untuk membelokkan alur Sungai Turia. Alur sungai lama dikeringkan dan kini menjadi kebun raya sepanjang 9 kilometer, Jardin del Turia.

Kebun raya ini menjadi ruang hijau yang dilengkapi jalur bersepeda, joging, dan olahraga alam. Di ujung kebun raya, kini dibangun kompleks Seni dan Ilmu Pengetahuan Valencia yang modern.

”Besok kita ke sana. Saya akan jemput di Sirkuit Ricardo Tormo, tempat itu dekat dengan rumahku. Sampai besok,” ujar Maria, yang bergegas mengejar kereta pulang ke Catarroja bersama Laura.

Tempat tinggal Maria berada di bekas pelabuhan kuno yang dirintis bangsa Romawi. Area itu berada di dekat area konservasi pesisir Albufera.

KOMPAS/AGUNG SETYAHADI Basilica de la Virgen, Valencia.
Tradisi maritim masih melekat kuat di sana. Siang itu, perahu-perahu kecil berjejer rapi setelah pulang mengantar tamasya menyusuri kanal menuju laguna Albufera di tepi Laut Balearic.

Catarroja menawarkan sisi lain Valencia yang masih alami dan tradisional dengan ikon all i pebre, masakan berkuah dengan bumbu utama bawang dan paprika.

Menu itu lahir di Catarroja dan masyhur hingga sekarang. Tempat yang tenang dan rindang di sepanjang kanal alam itu menggoda untuk bermalas-malasan di hamparan rumput tebal nan hijau.

”Jika mau menunggu senja, pemandangannya sangat indah. Langit akan berwarna keemasan,” ujar Maria.

Senja masih 5 jam lagi, terlalu dini untuk dinanti. Hari itu akan kami akhiri di kompleks seni dan ilmu pengetahuan di bekas alur Sungai Turia. Kompleks ikonik ini menjadi simbol Valencia sebagai kota modern, bukan melulu tentang Barok, Gotik, dan Renaisans.

Senja

Jembatan futuristik mirip alat musik harpa menyambut semua yang memasuki kompleks seni dan ilmu pengetahuan itu. Jembatan yang menghubungkan sisi alur Sungai Turia lama itu dirancang oleh arsitek kondang Santiago Calatrava.

KOMPAS/AGUNG SETYAHADI Peralatan mengukur paralaks benda angkasa di kompleks City of Arts and Sciences, Valencia, Spanyol.

Lima bangunan di dalam kompleks semua futuristik, dengan inspirasi dari kerangka binatang, yaitu gedung opera, taman laut, L’Hemisferic yang merupakan studio film Imax tiga dimensi, museum ilmu pengetahuan, dan L’Umbracle atau rumah hijau yang berisi tumbuhan dari berbagai negara.

L’Hemisferic paling ikonik. Bentuknya seperti mata besar dikelilingi kolam berair jernih. Menikmati peralihan senja ke malam di miniatur belahan bumi itu melenakan, terutama saat mata besar itu menyala seiring matahari yang tenggelam.

Mata besar yang menyala itu sekaligus mengakhiri pengembaraan singkat di Valencia bersama Maria yang penuh tawa. (AGUNG SETYAHADI)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 14 Januari 2017, di halaman 23 dengan judul "Senyum Padusi Valencia".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com