"Oh, kita hias martabaknya begini. Nanti mereka akan mengingat pernah menjadi peserta menghias martabak, ah berantakan, lucu. Mudah-mudahan akan setiap tahun kita laksanakan," ujarnya girang.
Soal nama Medan pada produknya, Venny bilang tidak ada alasan khusus, hanya biar mudah diingat saja.
"Spontan saja, biar bisa menjangkau Medan. Singkatannya juga jadi unik, Mamime dan gampang disebutkan. Ayo masyarakat Medan yang belum pernah mencicipinya, datang dan rasakan langsung," katanya lagi.
Dua tahun berdiri, Venny menilai respon masyarakat Medan sangat baik. Dia juga tidak merasa tersaingi dengan munculnya martabak-martabak jenis lain atau yang sejenis dengan produknya di penjuru kota Medan.
"Itu rezeki masing-masing, terkandung kualitas kita, bahan-bahannya. Jadi kita tidak merasa mereka saingan, kita respons positif," katanya.
Ketua DPW IPTI Sumut Edy Susanto mengatakan, selain untuk memperkenalkan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), lomba menghias Mamime ini didukung penuh pihaknya. Apalagi acaranya dibuat sekalian untuk memperingati Cap Go Meh dan hari kasih sayang.
"Kegiatannya unik dan menarik, kami dukung. Semoga bisa merangsang anggota IPTI lain untuk melakukan hal yang sama supaya masyarakat mengenal produk UMKM di Medan," kata Edy didampingi Wakil Sekretaris IPTI Sumut Sandy Wu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.