Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Akan Terbang ke Rusia pada Agustus 2017

Kompas.com - 16/02/2017, 17:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Maskapai nasional Garuda Indonesia merencanakan penerbangan langsung Jakarta-Moskwa pada Agustus 2017 dengan frekuensi penerbangan tiga kali dalam seminggu.

Rencana tersebut disampaikan Direktur Utama Garuda Indonesia M Arif Wibowo di Jakarta, Selasa (14/2/2017), dalam pertemuan dengan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Yurievich Galuzyn dan didampingi Duta Besar RI untuk Rusia Wahid Supriyadi.

Pertemuan yang berlangsung di kantor Garuda Indonesia di Jalan Kebon Sirih, Jakarta, secara khusus membahas rencana pembukaan penerbangan langsung rute Jakarta – Moskwa yang tertuang dalam nota kesepahaman bersama atau MoU.

(BACA: Rusia Penting bagi Pariwisata Indonesia)

MoU tersebut ditandatangani oleh Mikhail Kuritsyn dari perwakilan Dewan Bisnis Indonesia Rusia dan Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo disaksikan Dubes Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzyn dan Dubes RI untuk Rusia Wahid Supriyadi di kantor Garuda Indonesia Jakarta.

“Kita berupaya untuk mempercepat rencana penerbangan perdana ini pada Agustus dan direncanakan terbang tiga kali seminggu dengan menggunakan pesawat wide body tipe A330-200,” kata Arif Wibowo.

(BACA: Rusia Sasar Wisatawan Indonesia)

Sejalan dengan potensi kunjungan wisata antar kedua negara yang terus meningkat, diharapkan pembukaan rute penerbangan langsung Jakarta-Moskwa tersebut dapat mendukung upaya peningkatan kunjungan wisatawan Rusia hingga lebih dari 100.000 wisatawan pada tahun 2017.

Andri Donnal Putera Tampak pesawat terbaru Garuda Indonesia, Airbus A330-300 dan Boeing 777-300ER yang diresmikan di Hangar 4 GMF-Aeroasia, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (1/2/2016).
Angka kunjungan turis Rusia ke Indonesia pada semester pertama tahun 2016 meningkat sebesar 14 persen. Sebaliknya, jumlah kunjungan warga Indonesia ke Rusia juga cukup besar, tahun 2015 ada sekitar 14.000 orang.

Arif menambahkan, rencana pembukaan rute Jakarta-Moskwa pada pertengahan tahun 2017 ini menandai rangkaian program ekspansi jaringan penerbangan internasional Garuda Indonesia di tahun 2017.

Selain Moskwa, pada pertengahan tahun ini Garuda Indonesia juga akan meluncurkan rute penerbangan Jakarta-Los Angeles via Tokyo.

Sementara itu, Dubes Rusia Mikhail Yurievich Galuzyn mengatakan, pihaknya sangat mengharapkan ada penerbangan langsung agar hubungan kedua negara semakin terjalin dengan erat dan bisa lebih meningkat lagi, terutama dalam bidang ekonomi dan pariwisata.

“Realisasi rencana penerbangan langsung Rusia-Indonesia saat ini menjadi salah satu prioritas utama kami dalam upaya peningkatan angka kunjungan wisatawan ke Rusia,” papar Galuzyn.

Dia berharap potensi kunjungan wisatawan Asia dapat meningkat setiap tahunnya dan optimis rencana penerbangan tersebut akan membuka akses konektivitas langsung Jakarta-Moskwa sehingga memberikan peluang positif tidak hanya bagi sektor pariwisata, akan tetapi sektor ekonomi, sosial, budaya.

Sejalan dengan program pengembangan jaringan penerbangan internasionalnya, Garuda Indonesia pada tahun 2014 resmi bergabung dengan aliansi penerbangan global SkyTeam, di mana salah satu maskapai penerbangan Rusia, Aeroflot, turut menjadi anggota aliansi.

TASS/Barcroft Media Terowongan cahaya di Moskwa, Rusia.
Melalu sinergi aliansi jaringan penerbangan SkyTeam tersebut, saat ini seluruh penumpang Garuda Indonesia dapat menikmati layanan jaringan penerbangan ke lebih dari 1062 destinasi di seluruh dunia, yang berada di 177 negara melalui 17.343 penerbangan yang dilayani penerbangan SkyTeam setiap harinya.

Sinergi layanan jaringan penerbangan SkyTeam saat ini melayani lebih dari 655 juta penumpang setiap tahunnya. (Angkasa/gara)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com