Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Kisah Mitologi Dewa-Dewi Taoisme di Kelenteng Lasem

Kompas.com - 22/03/2017, 09:03 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

"Supaya ndak sepi jadi ada gambarnya," ujarnya.

Namun, di mata pengamat budaya Tionghoa, Agni Malagina gambar-gambar itu punya latar belakang cerita tersendiri. 

Agni menceritakan bahwa panel-panel gambar di Kelenteng Cu Ang Kiong itu adalah cerita-cerita dari komik. Cerita itu berasal dari kejadian-kejadian yang tercatat di naskah kuno.

"Kelenteng-kelenteng sezaman masing-masing punya dekorasi yang unik. Di Cu Ang Kiong itu kejadian tentang dewa-dewa. Ada pesan moralnya. Yang di Cirebon itu ditempel keramik-keramik Eropa," kata Agni saat berbincang dengan KompasTravel beberapa waktu lalu.

BACA: Menginap di Bangunan China-Hindia Lasem, Mau?

Dalam tulisannya di Majalah National Geographic Indonesia yang berjudul "Menyingkap Kisah Pahatan dan Mural Kuno di Lasem" (2015), Agni menulis bahwa mural monokrom hitam putih itu diambil dari 100 panel ‘komik’ Fengshen Yanyi, yang dikenal juga dengan nama Fengshenbang atau Kisah Mitologi Dewa-Dewa Taois karya Xu Zhonglin.

Fengshen Yanyi ditulis pada masa Dinasti Ming (1368-1644), terbit pada 1550. Karya itu berkisah mengenai mitologi dewa-dewi China yang sarat mitos, sejarah, dan legenda—yang diperkuat dengan fantasi sang pengarang.

KOMPAS.com / Garry Andrew Lotulung Mural di Klenteng Gie Yong Bio yang terletak di Desa Babagan, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Minggu (12/3/2017). Di Klenteng Cu Ang Kiong, mural monokrom hitam putih itu diambil dari 100 panel ‘komik’ Fengshen Yanyi dikenal juga dengan nama Fengshenbang atau Kisah Mitologi Dewa-Dewa Taois karya Xu Zhonglin. Fengshen Yanyi ditulis pada masa Dinasti Ming (1368-1644)
Komik ini mengambil latar masa akhir Dinasti Shang (1600-1046 SM) dan masa kebangkitan Dinasti Zhou (1046-256 SM). Bercerita tentang penggulingan Raja Zou (Dinasti Shang) oleh Raja Wu dari Dinasti Zhou yang dibantu oleh pahlawan tempur, dewa-dewi, roh halus, dan mahluk jadi-jadian.

Cerita-cerita dalam panel itu terasa begitu detil hingga terasa hidup. Siapapun yang melihat panel-panel itu pasti terkesima.

BACA: Yuk, Berburu Foto Instagramable di Lasem

Masuk ke kelenteng-kelenteng seperti di Cu Ang Kiong seperti hidup di era mitologi dewa-dewi China. Namun, alangkah baiknya jika tak sembarang menyentuh bagian-bagian dari kelenteng itu. Seperti yang Opa Gandor bilang.

"Jangan pegang-pegang tembok nanti rusak," pesannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Travel Update
Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Jalan Jalan
Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Jalan Jalan
5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

Hotel Story
5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

Hotel Story
10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

Jalan Jalan
7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

Jalan Jalan
9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

Jalan Jalan
6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

Travel Tips
3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com