Walaupun tidak bisa menyaksikan penyu bertelur secara langsung, wisatawan masih bisa melihat bayi penyu atau tukik di tempat penangkaran. Selain itu, wisatawan juga berkesempatan untuk melepasliarkan tukik-tukik tersebut ke Pantai Sukamade.
Pelepasliaran tukik dilakukan pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB. Setiap rombongan wisatawan akan membawa timba berisi anak tukik. Ardi berkata, tukik yang dilepaskan tidak langsung dimasukkan ke dalam laut tapi diletakkan lebih dahulu di atas pasir.
"Secara insting tukik akan menuju ke laut," jelas Ardi.
BACA: JK: Kalau Mau Kopi Asli Datang ke Banyuwangi
Setiap malam ada sekitar 100 telur yang diamankan oleh petugas dan dipindahkan ke penangkaran. Telur tersebut akan menetas dua bulan kemudian. Sedangkan untuk melepasliarkan tukik dilakukan setiap hari oleh petugas termasuk juga wisatawan.
"Tidak semua tukik yang dilepas akan bertahan. Ada juga yang mati karena predator seperti burung. Tapi tetap yang paling utama predator penyu adalah manusia," jelasnya.
KompasTravel juga berkesempatan melepasliarkan tukik bersama dengan Anna, wisatawan asal Belarusia. Saat menyentuh pasir, tukik terlihat bergerak cepat menuju laut walaupun sempat berhenti beberapa kali.
Ada perasaan lega ketika melihat tukik berhasil masuk laut dan melayang di dalam air lalu hilang tergulung ombak. Semoga tukik tumbuh menjadi penyu yang kemudian kembali untuk bertelur di Pantai Sukamade 20 tahun lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.