Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dua Perbedaan Yakiniku dan Bulgogi

Kompas.com - 08/04/2017, 09:01 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Bagi penggemar kuliner Korea dan Jepang, nama bulgogi serta yakiniku pasti tak asing lagi. Makanan tersebut sama-sama dipanggang terlebih dahulu sebelum disajikan.

Baik bulgogi dan yakiniku juga biasa dikenal dengan barbeque ala Asia. Dengan daging yang bervariasi, bulgogi dan yakiniku ada di hati para penggemarnya.

Namun, ternyata dua kuliner itu punya perbedaan yang mendasar. Executive Chef Shabu Hachi, Djoko Santoso mengatakan perbedaan pertama adalah dari segi rasa.

"Kalau bulgogi itu cenderung manis. Karena memang bumbunya beda," kata Djoko kepada KompasTravel seusai acara Media Gathering Shabu Hachi di Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/4/2017).

Tajima Yakiniku Yakiniku
Ia mengatakan bulgogi menggunakan bumbu gochuajang. Saus kental itu berbahan utama adalah beras ketan dan bubuk cabai yang difermentasi.

"Kalau yakiniku itu manis gurih," tambahnya.

(BACA: Filosofi di Balik Keunikan Kuliner Korea)

Ada perbedaan lainnya yang bisa terlihat antara bulgogi dan yakiniku adalah cara memakan. Djoko mengatakan yakiniku biasa langsung disantap dengan nasi.

"Kalau di Korea itu bulgogi dimakan pakai daging lalu digulung pakai selada, ditambah gochuajang dan baru dimakan," ujar Djoko.

Selain menggunakan tambahan selada dan gochuajang, bulgogi juga biasa dimakan dengan kimchi. Kimchi adalah kuliner dengan irisan-irisan sawi putih serta taburan biji wijen.

Yakiniku bisa ditemukan dengan pilihan daging sapi biasa, daging sapi lada hitam, sapi bulgogi, daging ikan kakap, udang, dan ayam. Kemudian untuk sayuran juga ada beberapa macam seperti kangkung, pok coy, sayur kimchi, bawang bombay dan masih ada beberapa lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com