Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rasa Timur Tengah ala Melbourne

Kompas.com - 12/04/2017, 11:41 WIB

DARI Semenanjung Mornington dan Lembah Yarra hingga ke Melbourne, petualangan kuliner di Negara Bagian Victoria, Australia, terbentang.

Kesegaran dan inovasi rasa dari berbagai produk yang dihasilkan di Victoria memberi pengalaman baru bagi lidah.

Di tangan ”chef” Shane Delia, petualangan rasa Victoria ini ”melipir” sejenak ke Timur Tengah.

Pemerintah Negara Bagian Victoria tengah berpartisipasi dalam perhelatan Food and Hotel Indonesia 2017 di Jakarta International Expo, Kemayoran, 4-8 April 2017.

(BACA: Ingin Menjelajah Australia ala Backpacker? Simak Tips Berikut)

Secara khusus, mereka hendak memperkenalkan kekayaan khazanah kuliner yang berbasis pada produk pertanian dan peternakan berkualitas.

”Sekitar seperempat dari ekspor produk makanan Australia berasal dari Victoria,” kata Amelia Fyfield, Senior Trade Manager, Food and Fibre Department of Economic Development, Jobs, Transport, and Resources Negara Bagian Victoria, saat menjamu sejumlah wartawan Indonesia, Rabu (5/4/2017), di Jakarta.

Fyfield dengan bangga menyebutkan bahwa dari wilayah kecil di tenggara Australia itu, mereka memberikan bahan makanan terbaik dari yang paling baik.

KOMPAS/YUNIADHI AGUNG Kepiting Lumpur Bastilla.
Laman vic.gov.au melansir, kualitas bahan pangan terbaik itu didukung oleh iklim sedang, tanah subur, air bersih, sistem regulasi yang ketat, serta produsen yang ahli dan bertanggung jawab pada lingkungan.

Produk yang dihasilkan berupa produk hortikultura, produk susu, serta daging sapi dan domba.

Untuk menghadirkan otentisitas hidangan khas Victoria, digandenglah chef Delia, pemilik Maha Restaurant dan Biggie Small di Melbourne, ibu kota Victoria.

(BACA: 5 Hal yang Perlu Dicoba di Queen Victoria Market Melbourne)

Melbourne merupakan bejana peleburan budaya di Australia. Ini salah satunya tampak dalam sajian di restoran, kafe, bistro, dan bar yang bertebaran di kota itu.

Maha Restaurant terkenal dengan sajian menu ala Timur Tengah.

”Saya tak memasak makanan tradisional Timur Tengah. Saya membuat sesuatu yang terasa seperti Timur Tengah. Kami menciptakan sesuatu yang unik dan hanya bisa ditemukan di Melbourne. Kami ingin memberikan sentuhan sendiri yang akan memberi kalian pengalaman tak terlupakan,” katanya.

Dia menggunakan beberapa bahan yang sangat terkenal di Timur Tengah, seperti hummus, tahini, harissa, dan moghrabieh. Dipadukan dengan daging, sayur, dan buah segar produksi Victoria, terciptalah hidangan yang berselera.

KOMPAS/YUNIADHI AGUNG Bahu Kambing Moghrabieh.
Hummus manis

Untuk hidangan pembuka, chef Delia menyajikan mud crab bastilla. Bastilla adalah pai ala Maroko. Delia menggunakan daging kepiting merah muda dengan irisan apel hijau, selada air kohlrabi, dan taburan harissa, yakni pasta cabai pedas dari Tunisia, serta kaviar.

Rasanya ringan dan beragam, dari gurih, manis, sedikit pedas, diseling rasa segar apel.

Menu berikutnya adalah grass-fed beef striploin yang empuk dan kaya rasa. Chef Delia mendemonstrasikan bagaimana membuat menu tersebut. Sementara para sous-chef mengolah daging sapi, Delia menyiapkan hummus labu kuning dan dressing.

”Hummus, seperti yang kita tahu, bahannya dari kacang arab, lalu tahini, minyak zaitun, perasan limau, garam, dan bawang putih. Ini saya campurkan dengan puree labu kuning. Anda bisa tambahkan madu, tetapi labu kuning ini sudah manis. Tahini ini juga asli, dari wijen, bukan kacang,” ujar Delia.

Daging sapi yang sudah dimasak medium well disajikan di tengah piring. Lalu, di tepinya, Delia membuat gundukan-gundukan kecil hummus labu kuning, ditambah potongan acar wortel, lobak, dan irisan anggur.

Sebagai pelengkap, ditambahkan sucuk atau sosis khas Turki yang berasa asap, sedikit pedas, dan unik.

Irisan demi irisan daging sapi yang gurih meleleh di mulut dipadu rasa manis dari hummus serta segar acar dan anggur. Sepotong daging sepertinya kurang.

KOMPAS/YUNIADHI AGUNG Es Krim Semangka dan Air Mawar.
Tentang daging sapi ini, Delia memberi catatan tersendiri. Dia lebih memilih sapi yang diberi makan rumput karena rasanya lebih alami. ”Sapi, ya, makannya rumput. Saya memilih produk alami, rasanya, ya, alami. Begitulah seharusnya,” ujarnya.

Disebutkan, daging sapi pemakan rumput secara alami rendah lemak dan kolesterol dan lebih kaya kandungan omega 3.

12 jam

Hidangan utama lebih kental cita rasa Timur Tengah-nya, yakni lamb shoulder moghrabieh. Moghrabieh atau couscous Lebanon yang dimasak dalam kaldu bawang menjadi dasar sajian.

Di atasnya diletakkan potongan daging domba yang dimasak selama 12 jam sehingga lembut dan tidak perlu usaha banyak untuk mengunyahnya.

Untuk memperkaya rasa, hidangan tersebut ditambah dengan terung dan bawang merah bakar. Sebagai penyeimbang rasa yang agak berat karena saus yang kental, Delia menambahkan delima yang segar krenyes-krenyes.

”Saya tidak bermain terlalu banyak dengan hidangan ini. Cukup sederhana, tetapi kaya rasa. Bagaimana, sukakah?” ujarnya. Para wartawan pun mengangguk-angguk sambil sibuk mengunyah.

Pada akhir santapan, chef Delia memberikan kesegaran dari dinginnya es krim dalam rupa watermelon and rosewater granita.

KOMPAS/YUNIADHI AGUNG Sapi Striploin.
Setelah menyantap daging dengan bumbu yang kental, es krim dengan peppermint renyah, umbi bit, dan cokelat putih langsung menyapu lidah.

Dari inovasi rasa semacam inilah, produk pertanian dan peternakan Victoria berkembang menjadi sajian kuliner yang mengesankan, terutama untuk wisatawan yang berkunjung ke sana.

Dengan tawaran hidangan yang diolah dari produk berkualitas, Victoria berupaya menggaet pasar Indonesia, terutama Jakarta dan Denpasar.

Setelah mencicipi, tawaran ini layak untuk masuk daftar petualangan kuliner selanjutnya. (FRANSISCA ROMANA NINIK)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 9 April 2017 di halaman 31 dengan judul "Rasa Timur Tengah ala Melbourne".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com