Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pilih Liburan di Selandia Baru? Ini 8 Alasannya...

Kompas.com - 15/05/2017, 18:07 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com – Ada banyak alasan mengapa orang Indonesia perlu berlibur ke Selandia Baru. Satu hal yang pasti, jika sudah berada di Selandia Baru, orang akan jatuh cinta dengan negara ini dan ingin kembali lagi.

“Tahun 2014 saya ke Rotarua (kota di Selandia Baru) dan saya jatuh cinta,” kata Nadine Chandrawinata, selebriti yang baru-baru ini ditunjuk sebagai Tourism Advocate untuk pariwisata Selandia Baru, ketika ditanyakan kesannya saat liburan ke Negeri Kiwi tersebut. 

Saat KompasTravel menjelajahi Pulau Utara di Selandia Baru selama lebih dari sepekan pada Desember lalu, saya pun ikut jatuh cinta pada negara ini. Ada beberapa hal yang begitu berkesan didapatkan selama perjalanan. Berikut beberapa alasan mengapa Anda perlu pertimbangkan Selandia Baru sebagai destinasi wisata untuk musim liburan mendatang.

Tradisi Maori

Bangsa Maori adalah bangsa pertama yang menetap di Selandia Baru. Mereka datang sebelum bangsa Eropa. Leluhur orang Maori dipercaya berasal dari daerah Pasifik. Banyak tradisi dari para Maori begitu mirip dengan tradisi orang Indonesia.

Misalnya cara memasak Hangi yang mirip dengan bakar batu ala orang Papua. Atau membuat anyaman keranjang dengan Harakeke atau flax, sejenis tanaman berserat, seperti orang Indonesia membuat anyaman dari janur. Sampai tradisi Hongi yang mirip dengan tradisi di Nusa Tenggara Timur.

Jika Anda ingin melihat kehidupan dan tradisi bangsa Maori, kunjungi kota Rotarua. Di sini ada tiga desa tempat Anda bisa mempelajari budaya Maori.

Cocok untuk liburan keluarga

Bisa dibilang, Selandia Baru adalah salah satu negara yang ramah anak. Mulai dari bandara, keluarga dengan anak-anak memiliki jalur prioritas. Sudah banyak bandara di dunia, termasuk Indonesia, menerapkan hal yang sama.

Namun kondisi tersebut tak hanya terjadi di bandara. Sebagian besar tempat wisata juga memiliki jalur khusus untuk keluarga dengan anak-anak. Beberapa bahkan memiliki stroller yang bisa dipinjam selama kunjungan. Harga tiket untuk keluarga juga biasanya dibedakan, lebih murah.

Kompas.com/Ni Luh Made Pertiwi F. Hangi, aneka bahan makanan dimasak dengan cara tradisional khas Maori.
Makanan yang enak

Bahan-bahan yang digunakan merupakan bahan berkualitas dan sebagian besar adalah bahan organik yang segar. Turis disarankan mencoba aneka olahan seafood. Bisa juga menyantap seafood segar dalam kondisi mentah seperti tiram.

Bahan lainnya yang patut dinikmati adalah domba dan daging sapi. Aneka olahan domba dan sapi bisa ditemukan di Selandia Baru, mulai dari steak hingga sosis.

Orang Selandia Baru juga mengemari makanan manis. Anda bisa coba kue tradisional negara ini yaitu. Camilan manis lainnya patut dicoba seperti Afghans, paraoa parai, hingga chocolate fish.

Kompas.com/Ni Luh Made Pertiwi F. Champagne pool, geotermal dengan warna seperti champagne di Selandia Baru.
Lansekap yang indah

Selandia Baru berupa gugusan pulau di Samudera Pasifik. Dua pulau utamanya yaitu Pulau Utara dan Pulau Selatan, menawarkan panorama yang berbeda.

Secara keseluruhan, Anda bisa menikmati gunung vulkanik, pantai berpasir putih hingga pantai berbatu, bukit-bukit penuh domba, hutan alami dengan pohon-pohon ratusan tahun, sungai-sungai panjang, hingga kolam geotermal dengan warna cantik dan geyser yang menyembur tinggi.

Serba bersih

Udara, laut, hingga daratan Selandia Baru sangat bersih. Udara yang dihirup begitu segar tanpa polusi. Sampah bertebaran di sembarang tempat adalah pemandangan yang susah ditemukan di negara ini. Anda juga tak akan menemukan sampah saat lapal yang ditumpangi membelah laut dan sungai.

“Saat perjalanan ke Rotarua, naik bus, lansekap di luar jendela, terbingkai cantik. Langitnya begitu biru. Kalau langit begitu cerah, kita tahu tidak ada polusinya,” kata Nadine saat mengingat perjalanannya ke Rotarua tiga tahun lalu.

Rotarua Canopy Tour Meluncur dengan zipline di hutan alami bersama Rotarua Canopy Tour, Selandia Baru.
Penuh petualangan

Selandia Baru kerap disebut sebagai negara petualangan. Banyak aktivitas luar ruangan yang memacu adrenalin diciptakan di negara ini oleh penduduk lokal. Sebut saja bungy jumping komersil dan bergelinding dalam bola raksasasa.

Ada banyak kegiatan luar ruangan yang bisa dijajal di Selandia Baru. Bisa pilih apakah soft adventure atau extreme adventure. Mulai dari meluncur dengan zipline di Rotarua, melompat dari menara tinggi di Auckland, sampai menjajal skydiving. 

Warga lokal begitu ramah

Beberapa orang menyebutkan bahwa pihak imigrasi di bandara-bandara di Selandia Baru merupakan imigrasi paling ramah di dunia. Saya pun turut merasakan keramahan itu saat tiba di Bandara Auckland. Walau pemeriksaan berlangsung ketat, tetapi tidak ada kesan intimidasi.

Jika bagian imigrasi saja begitu ramah, penduduk lokal Selandia Baru juga tak kalah ramah. Selalu ada warga lokal yang siap membantu Anda saat kesusahan atau tersasar. Setidaknya sekadar menyapa dan bertanya dari manakah Anda berasal.

Aman

Berdasarkan data Global Peace Index 2016, Selandia Baru berada di peringkat keempat sebagai negara teraman di dunia. Sementara itu, World Economic Forum (WEF) melalui data Travel and Tourism Competitiveness Report, Selandia Baru berada di peringkat ke-13 sebagai negara teraman untuk dikunjungi. Jadi bisa dibilang Anda akan merasa aman melakukan perjalanan wisata walaupun sendirian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Jalan Jalan
Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com