JAKARTA, KOMPAS.com - Hidup jadi mahasiswa perantauan bukan soal mudah. Di samping biaya pendidikan, mahasiswa rantau harus pintar mengatur biaya kehidupan sehari-hari.
Jelang Hari Raya Idul Fitri, banyak mahasiswa yang kelimpungan. Bingung tak punya bujet atau hanya punya bujet super tipis untuk pulang kampung.
"Setiap tahun itu pasti ada teman-teman yang tak pulang kampung entah karena waktunya nanggung atau karena tak punya uang," kata mahasiswa Universitas Institut Pertanian Bogor, Danang (23) saat diwawancara di acara jumpa pers Mudik Bareng Green Tea, di Hongkong Cafe, Sarinah, Jakarta, Selasa (23/5/2017).
Tak hanya teman-temannya, Danang dan Aditya yang juga mahasiswa IPB, tahun lalu (2016) pernah juga merasakan gundah gulana lantaran tak mendapatkan tiket transportasi pulang ke kampung halaman.
"Tiketnya sudah habis semua, akhirnya kami ikut program mudik bareng Nu Green Tea ini. Sempat deg-degan juga, dapat atau tidak," kata Aditya (22) yang berkampung halaman di Garut.
(BACA: Mudik Lebaran, Simak Ketersediaan Tiket Kereta dari Jakarta)
Ketika akhirnya diumumkan menjadi salah satu peserta dari 300 peserta mudik bareng Nu Green Tea tahun 2016, baik Danang maupun Aditya mengaku sangat senang.
"Secara finansial program mudik bersama ini sangat membantu, karena musim mudik ini, semua harga jadi mahal, semua naik. Padahal di kampus 30-40 persen mahasiswanya adalah mahasiswa rantau," kata Danang yang berasal dari Boyolali.
Program Mudik Bareng Nu Green Tea
Golongan mahasiswa bukan peserta mudik bersama yang biasa diincar oleh CSR perusahaan saat momen puasa. Namun menurut Brand Manager dari Nu Green Tea, Rena Lesmana, mahasiswa rantau adalah golongan yang patut diapresiasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.