Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kafe Paling Pas untuk Para Pendaki Gunung

Kompas.com - 25/05/2017, 08:13 WIB

KOMPAS.com - Warga Surabaya, apalagi yang gemar mendaki gunung, pasti tahu betul kafe ini. Travel Mie, begitu nama kafenya, terletak di Jalan Raya Mulyosari No 171 Surabaya.

Begitu masuk, terdapat sebuah papan kecil bertuliskan "Congratulation. You are now at Puncak Soerabaia 0003 mdpl". Seolah-olah kafe itu berada di dataran tinggi.

Terdapat 10 tenda ukuran medium yang berderet di pinggir ruangan, dan satu tenda besar di pojok kafe. Pada bagian tengah, terdapat deretan meja dan kursi dari kayu.

Pada bagian tengah kafe, terdapat tumpukan kayu yang dibentuk seperti kerucut. Pada ujung kerucutnya dipasang lampu sehingga tampak seperti api unggun.

Uniknya lagi, setiap 15 menit sekali, muncul asap buatan dari langit-langit yang menggambarkan kondisi kabut ala pegunungan.

Wallpaper besar bergambar gunung semakin menambah kental suasana pegunungan. Di sini pengunjung bebas nongkrong di tenda sambil memesan aneka menu yang tersedia. Satu tenda kecil maksimal muat empat orang.

Suasana ala pegunungan seperti itu rupanya direspon positif oleh konsumen dan wisatawan. Stefani (24), seorang warga negara Madagaskar yang kuliah di Universitas Airlangga (Unair) ini menyambangi Travel Mie karena penasaran.

"Memang belum pernah ada yang mengusung konsep seperti ini," tutur mahasiswa FISIP Unair itu kepada Surya.co.id, Sabtu (20/5/2017).

Reaksi serupa ditunjukkan Samuel (25), warga Jalan Medokan Ayu. Pria itu mengatakan sudah tiga kali menyambangi Travel Mie. Pria yang doyan traveling itu memang menyukai konsep camping ala pendaki di kafe ini.

"Konsep dan suasana ini kreatif dan saya pikir belum ada di Surabaya. Ada tenda, api unggun mainan, dan asap mirip kabut. Suasananya seperti di gunung," tuturnya.

Kafe tersebut diberi nama "Travel Mie" karena saat kemping, pendaki biasanya menyantap mie. Supervisor Travel Mie, Eva Rosdia Wahyu menuturkan bahwa kafe ini baru dibuka pada November 2016. Berawal dari keinginan pemiliknya, Bara Aziz, untuk menyalurkan hobi traveling-nya.

"Kafe ini awalnya ada di Jakarta pada 2014. Dulu hanya buka usaha dengan dua tenda saja dan menunya mie saja," tutur Eva. 

Seiring waktu, bisnis ini berkembang cukup pesat. Travel Mie dibuka di Surabaya dan Malang dengan sistem franchise. Konsepnya juga sama persis.

Dengan menu Simaksi alias Surat Izin Memasuki Kawasan Travel Mie, konsumen bisa menikmati beragam sajian mie instan dengan harga Rp 11.000-13.000 per porsi.

Ada juga sajian Nasi Bakar dengan berbagai varian, dibanderol Rp 13.000-17.000. Hidangan terbaru adalah Sushi kering dengan beberapa varian rasa, dibanderol Rp 13.000. Kafe ini buka pukul 11.00-24.00 WIB.

Berita ini diambil dari Surya.co.id dengan judul asli "Travel Mie, Kafe yang Bikin Pengunjung Seperti Camping di Gunung".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com