Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Takut Mahal, Ini Tips untuk "Backpacker" yang Pertama Kali ke Bintan

Kompas.com - 13/07/2017, 18:04 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panorama yang menakjubkan, populasinya yang masih sedikit, dan infrastruktur yang terus berkembang membuat Pulau Bintan menjadi primadona wisatawan khususnya mancanegara. Mayoritas wisman datang dari Singapura, Australia, dan China.

Popularitasnya di kalangan wisman membuat biaya melancong ke sana cukup mahal bagi wisatawan nusantara. Namun Kepala Dinas Pariwisata Bintan, Lucky, mengatakan bahwa Bintan bahkan masih sangat ramah untuk backpacker domestik.

"Ada triknya, tidak semua wisata di Bintan eksklusif," ujarnya usai acara Konferensi Pers Ironman 70.3 Bintan di Jakarta, Rabu (12/7/2017).

Akses

Wisatawan bisa menggunakan jalur udara dari Pulau Jawa. Dari Jakarta, banyak penerbangan kelas ekonomi dengan harga mulai Rp 478.000. Maskapai ekonomi yang melayani penerbangan Jakarta-Tanjung Pinang ialah Citilink, Lion, Sriwijaya, dan Nam Air.

Setelah sampai di Bandara Raja Haji Fisabilillah, wisatawan bisa menggunakan taksi. Taksi di sini tidak menggunakan argo, jadi Anda harus pintar-pintar nego harga.

The Grand Lagoi Swiss-belhotel BintanHamzah Saifullah The Grand Lagoi Swiss-belhotel Bintan
Penginapan

Bagi backpacker, disarankan untuk mengambil penginapan di luar atau di sekitar Lagoi.

"Banyak hotel, motel dan penginapan lain di sekitar Lagoi yang low budget. Menyesuaikan aja dengan kebutuhan, harga tentunya sesuai fasilitas dan kebutuhan kan. Mulai Rp 200.000 ada," terang Lucky.

Destinasi

Banyak destinasi wisata yang merupakan public spot di Bintan. Beberapa pantai tak perlu merogoh biaya masuk. Seperti di beberapa bagian Pantai Lagoi, Anda hanya perlu menyewa gazebo kayu untuk beristirahat.

Selain itu ada juga pantai-pantai menarik lainnya, wisata budaya, hingga padang pasir yang menawan saat matahari tenggelam.

Waktu terbaik

Waktu terbaik untuk backpacker tentunya di luar peak season. Hindari musim liburan Singapura dan musim liburan China.

"Hindari liburan turis-turis asing, biar ga bentrok sama turis asing dan harganya jadi mahal, kayak sekarang liburan China. Biasanya permintaan meningkat kan harga naik," ujarnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com