Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunjung Membludak, KAI Travel Fair Dibanjiri Protes

Kompas.com - 29/07/2017, 13:43 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ledakan pengunjung KAI Travel Fair tidak bisa dibendung. Hal ini memaksa PT KAI dan Dyandra selaku peyelenggara melakukan beberapa kebijakan insidental. 

"Pengunjung sangat membludak, ruangan utama tidak bisa menampung semua pengunjung. Jadi kita tempatkan disini (Hall B samping) dulu agar tidak berdesakan," ujar Mungki Indriati, Vice President Komersial Marketing PT KAI di JCC Senayan, Sabtu (29/7/2017).

Pihak PT KAI dan penyelenggara akhirnya memotong antrean yang sudah mengular sejak pukul 06.00 WIB. Ratusan pengunjung dimasukkan ke ruangan Hall B yang tadinya dibagi dua, untuk tempat booth travel fair, dan satu ruang kosong.

Ruang kosong tersebut segera dipenuhi para pengunjung yang lelah mengantre di depan. Mereka diminta beristirahat sembari mencoba melihat-lihat kuota tiket yang ingin dibeli lewat Online Travel Agent (OTA).

BACA: Menhub: Luar Biasa... Antusiasme Pengunjung KAI Travel Fair

Hampir setengah jam menunggu, ratusan pengunjung pun mulai protes karna tak kunjung mendapat kepastian masuk ruangan utama. Tak lama kemudian, sekitar pukul 11.20 WIB, pihak penyelenggara mengumumkan jika pembelian tiket bisa dilakukan secara online lewat web travel agent.

Pengunjung yang melakukan komplain ke pihak PT KAI yang bertugas mengkondisikan ratusan pengunjung di ruang transit sementara, KAI Travel Fair.KOMPAS.COM/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Pengunjung yang melakukan komplain ke pihak PT KAI yang bertugas mengkondisikan ratusan pengunjung di ruang transit sementara, KAI Travel Fair.

Dari pantauan KompasTravel hinggal pukul 11.45 WIB, semakin banyak pengunjung yang melayangkan protes kepada belasan petugas KAI. Pengunjung mayoritas protes karena tidak bisa membeli tiket secara online.

"Kita tidak dikasih tau sebelumnya kalau online. Buat yang tidak bisa download gimana? Entah hpnya tidak memadai atau sinyal di sini susah banget, saking banyaknya orang," ujar Rani, pengunjung asal Cengkareng yang protes pada pihak KAI.

Sementara itu di luar Hall B, ratusan orang masih mengantre untuk masuk. Mereka sempat diguyur hujan pada pukul 12.00 WIB selama hampir 20 menit.

BACA: Pengunjung KAI Travel Fair Rela Antre

Pihak KAI pun tak bisa berbuat banyak saking tingginya animo tersebut. Pihak penyelenggara dan KAI akhirnya membuka akses web Online Travel Agent sehingga semua orang bisa membeli tiket promo tersebut secara online. Tak harus di tempat pameran.


Melihat kondisi yang semakin tak terorganisir, Menteri BUMN Rini Sumarno meminta pihak penyelenggara untuk menggratiskan tiket masuk.

"Kita sudah menjelaskan kalau pengunjungnya sangat membludak. Jadi masuknya giliran, yang di dalam sepi, maka yang antre dimasukkan lagi. Begitu seterusnya," ujar Bambang, salah satu pegawai KAI yang bertugas.

Skema online dan masuk secara bergantian pun terus dilakukan hingga berita ini dikirim, pukul 12.50 WIB.

Banyak pengunjung yang kecewa karena tidak bisa membeli langsung di stan. Selain itu, tiket ke destinasi favorit seperti Bandung, Yogyakarta, Semarang, dan Malang sudah habis untuk setiap akhir pekan selama periode keberangkatan 7 Agustus hingga 31 Oktober 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com