Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabe Iyo Ite, Sapaan Turis Belgia di Kampung Tuwa Mendang Flores

Kompas.com - 27/08/2017, 12:06 WIB
Markus Makur

Penulis

KOMPAS.com - Minggu sore (13/8/2017), rombongan turis dari Belgia tiba di perkampungan Mbeling dan Tuwa Mendang, Desa Gurung Liwut, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur sekitar pukul 18.00 Wita.

Rombongan turis Belgia yang mengelilingi Pulau Flores itu berawal dari Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka. Mereka dipandu oleh pemandu dari PT Flores Exotic Tours, Yohanes Jehabut.

Sebelum tiba di perkampungan Mbeling dan Tuwa Mendang, rombongan itu berangkat dari Kabupaten Ngada.

(BACA: Turis Belgia Kagumi Alam dan Budaya di Flores)

Di Kabupaten Ngada, 11 turis Belgia itu berwisata ke perkampungan adat Gurusina, Kampung Bena.

Setelah menghabiskan waktu liburan di kampung adat tersebut, rombongan berangkat dengan memakai bus umum dari Terminal Watujaji menuju ke Kota Borong, ibu kota Kabupaten Manggarai Timur.

Setiba di Kota Borong, rombongan disambut pemandu dengan memakai angkutan umum, bemo dan mobil pick-up. Minggu sore, rombongan berwisata ke Pantai Pasir Putih Liang Mbala serta mandi di Pantai Cepi Watu.

(BACA: Umbiro, Tradisi Kampung Rajong Koe di Flores Menghormati Alam)

Perjalanan selanjutnya dari Pantai Cepi Watu menuju Kota Borong terus ke Kampung Mbeling dengan jarak tempuh 1,5 jam dengan kendaraan umum. Jarak tempuh dari Kota Borong ke Desa Gurung Liwut diperkirakan 40 kilometer.

Turis Belgia yang mengambil paket wisata Ekologi Mbeling sedang berjalan di pematang sawah Mbeling dalam trekking yang mengelilingi kawasan hutan Mbeling, Desa Gurung Liwut, Kecamatan Borong, Manggarai Timur, Flores, NTT, Senin (14/8/2017).KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Turis Belgia yang mengambil paket wisata Ekologi Mbeling sedang berjalan di pematang sawah Mbeling dalam trekking yang mengelilingi kawasan hutan Mbeling, Desa Gurung Liwut, Kecamatan Borong, Manggarai Timur, Flores, NTT, Senin (14/8/2017).
Rombongan tiba malam hari di perkampungan Mbeling yang belum ada penerangan listrik. Setiba di kampung itu, pemandu membagikan tempat penginapan di rumah warga. Mereka tinggal di rumah warga.

Homestay atau tinggal dirumah di Kampung Mbeling dan Tuwa Mendang serta sekitarnya sudah sangat layak dihuni oleh turis asing dan Nusantara.

(BACA: Berita Foto: Melepas Lelah di Ujung Barat Pulau Flores)

Turis itu dibagi sesuai dengan kapasitas kamar di rumah warga di Kampung Mbeling dan Tuwa Mendang. Setiba di rumah, tuan rumah menyapa wisatawan dengan ramah dan senyum.

Mereka menyapa turis sama seperti sanak saudara yang bertamu di rumah mereka. Tuan rumah mempersilakan turis dengan menyapa dalam bahasa Inggris, "Welcome and sit down".

Mereka heran dan kaget ketika tuan rumah menyambut mereka dengan bahasa Inggris seadanya.

(BACA: Menari Ndundu Ndake Bersama Perempuan Flores)

Setelah turis menyimpan barang-barang bawaan lalu mandi, tuan rumah sudah menyediakan hidangan kopi atau minuman teh sesuai dengan selera wisatawan.

Selanjutnya, semua wisatawan yang sudah berada di rumah warga akan disambut oleh tua-tua adat di rumah adat Gendang Tuwa Mendang.

Salah satu tua adat di rumah Gendang Tuwa Mendang, di Kabupaten Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur, Minggu (13/8/2017) malam menyerahkan Tawu yang berisi tuak atau Moke yang diolah dari pohon Enau kepada ketua rombongan turis Belgia, Laurence Coosemans.  KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Salah satu tua adat di rumah Gendang Tuwa Mendang, di Kabupaten Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur, Minggu (13/8/2017) malam menyerahkan Tawu yang berisi tuak atau Moke yang diolah dari pohon Enau kepada ketua rombongan turis Belgia, Laurence Coosemans.
Pemandu sudah menginformasi terlebih dahulu bahwa kebiasaan di perkampungan itu bahwa setiap tamu yang tinggal di rumah warga akan disapa secara adat oleh tua-tua adat sesuai adat istiadat setempat.

Minggu malam pukul 19.00 rombongan turis dari Belgia menuju ke rumah gendang Tuwa Mendang dengan memakai kain songke. Dalam bahasa Manggarai Raya, turis harus Tengge.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Travel Update
Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Jalan Jalan
Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Jalan Jalan
5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

Hotel Story
5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

Hotel Story
10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

Jalan Jalan
7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

Jalan Jalan
9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

Jalan Jalan
6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

Travel Tips
3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com