Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampai Mati Kristoforus Kolombus Tak Menemukan Pulau Rempah

Kompas.com - 28/08/2017, 14:05 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Konon di Timur nun jauh, ada pulau yang tanahnya subur. Dari tanah itu tumbuh pohon pala (Myristica fragrans) dan cengkeh (Syzygium aromaticum). Itulah Pulau Rempah atau disebut Spice Island oleh bangsa Eropa. Tak lain, pulau itu adalah Kepulauan Maluku yang saat ini berada di Indonesia.

Informasi itu diterima oleh bangsa Eropa dari para pedagang Arab, Gujarat, dan China, setiap kali ada yang bertanya "Di manakah pulau penghasil cengkeh dan pala?"

BACA: Mengapa Rempah-rempah Begitu Diburu pada Zaman Dahulu?

Tentu saja para pedagang Arab, Gujarat, dan China hanya menyebut "nun jauh di Timur". Bahkan tak sedikit yang memberi informasi asal. Seperti barter dengan jin, ada Dajjal (pembawa kiamat ) di sana, dan masih banyak lainnya. Toh pala dan cengkeh adalah komoditas berharga yang dijual mereka ke bangsa Eropa.

Jack Turner dalam bukunya "Sejarah Rempah dari Erotisme sampai Imperialisme" (2011) menjelaskan bahwa makelar rempah biasa membawa rempah dari Timur ke Barat. Sesampainya di Eropa, harga rempah tersebut naik 1.000 persen.

Nilai rempah yang begitu tinggi akhirnya tak dapat membendung keinginan bangsa Eropa untuk mencari lokasi sumber rempah. Abad ke-15 menjadi momentum pencarian Pulau Rempah oleh bangsa Eropa. 

BACA: Sama-sama Kaya Rempah, Apa Beda Masakan India dan Indonesia?

Salah satu penjelajah yang paling berambisi adalah penjelajah asal Italia, Kristoforus Kolombus. Pada 1492, Kolombus dibiayai oleh Kerajaan Spanyol untuk melakukan penjelajahan menemukan Pulau Rempah. Alih-alih menemukan Pulau Rempah, Kolombus justru sampai di sebuah benua baru yang dikiranya sebagai Hindia.

"April tanggalnya tidak diketahui (1493), Kolombus baru saja kembali dari Amerika walaupun ia tidak menyadari kenyataan sebenarnya pada saat itu. Menurut versinya adalah dia baru saja kembali dari Hindia, dan walau cerita yang ia sampaikan mungkin seperti roman picisan khas Abad Pertengahan, ia membawa berbagai bukti untuk menutup mulut orang-orang yang meragukannya: burung kakatua emas, hijau, dan kuning, orang-orang India, dan kayu manis," tulis Turner.

BACA: Santap Malam di Bekas Gudang Rempah Batavia

Belakangan diketahui jika di antara bukti yang dibawa Kolombus hanya burung kakatua yang asli. Sedangkan yang dianggap orang India adalah orang Karibia, dan kayu manis adalah kulit kayu pohon Karibia.

"Terlepas dari popularitasnya sebagai penemu benua Amerika dalam aspek ini apa yang telah dicapai Kolombus sebenarnya bukan kesuksesan total," tulis Turner.

Ia menjelaskan para penjelajah Spanyol juga menemukan berbagai bebatuan berharga di kuil-kuil dan altar Suku Aztec juga Inca. Namun harus dicatat tugas Kolombus tidak hanya mencari El Dorado (emas) tetapi juga El Picante (bumbu).

Kolombus kemudian berlayar untuk keempat kalinya menemukan Pulau Rempah di tahun 1502, tetapi hasilnya masih gagal. Empat tahun kemudian Kolombus meninggal, dengan misi penuh ambisi yang tak pernah selesai: menemukan Pulau Rempah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Obelix Sea View, Tempat Gathering Asik di Yogyakarta

Obelix Sea View, Tempat Gathering Asik di Yogyakarta

Jalan Jalan
Aset Wisata Tanjung Kajuwulu di Sikka di NTT Akan Dikelola Desa

Aset Wisata Tanjung Kajuwulu di Sikka di NTT Akan Dikelola Desa

Travel Update
Wisata Noyo Gimbal View di Blora yang Murah Meriah Dikunjungi Banyak Orang

Wisata Noyo Gimbal View di Blora yang Murah Meriah Dikunjungi Banyak Orang

Travel Update
4 Jenis Turbulensi Pesawat, Ini yang Menimpa Singapore Airlines

4 Jenis Turbulensi Pesawat, Ini yang Menimpa Singapore Airlines

Travel Update
Cara ke Pasar Kreatif Jawa Barat Pakai Kendaraan Umum

Cara ke Pasar Kreatif Jawa Barat Pakai Kendaraan Umum

Travel Tips
Apakah Turbulensi Pesawat Bisa Dideteksi? Ini Kata Pengamat

Apakah Turbulensi Pesawat Bisa Dideteksi? Ini Kata Pengamat

Travel Update
Belajar dari Turbulensi Singapore Airlines, Tetap Pakai Sabuk Pengaman Saat Pesawat Terbang

Belajar dari Turbulensi Singapore Airlines, Tetap Pakai Sabuk Pengaman Saat Pesawat Terbang

Travel Tips
Pemula, Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Naik Pesawat Pertama Kali

Pemula, Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Naik Pesawat Pertama Kali

Travel Tips
5 Tips Wisata ke Pasar Kreatif Jawa Barat di Bandung, Datang Sore

5 Tips Wisata ke Pasar Kreatif Jawa Barat di Bandung, Datang Sore

Travel Tips
Bawa Rp 50.000 ke Pasar Kreatif Jawa Barat di Bandung, Bisa Beli Apa?

Bawa Rp 50.000 ke Pasar Kreatif Jawa Barat di Bandung, Bisa Beli Apa?

Travel Tips
4 Penginapan Sekitar Drini Park Gunungkidul untuk Liburan Panjang

4 Penginapan Sekitar Drini Park Gunungkidul untuk Liburan Panjang

Hotel Story
Bandung dan Bogor Raya Padat Wisatawan, Pemerintah Tawarkan Wisata ke Cirebon

Bandung dan Bogor Raya Padat Wisatawan, Pemerintah Tawarkan Wisata ke Cirebon

Travel Update
Fasilitas dan Wahana Seru di Drini Park Gunungkidul Yogyakarta

Fasilitas dan Wahana Seru di Drini Park Gunungkidul Yogyakarta

Jalan Jalan
Sejarah Waisak, Peringatan Lahir hingga Wafatnya Buddha Gautama

Sejarah Waisak, Peringatan Lahir hingga Wafatnya Buddha Gautama

Travel Update
Lokasi dan Rute Menuju ke Drini Park Gunungkidul

Lokasi dan Rute Menuju ke Drini Park Gunungkidul

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com