Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sampai Mati Kristoforus Kolombus Tak Menemukan Pulau Rempah

Informasi itu diterima oleh bangsa Eropa dari para pedagang Arab, Gujarat, dan China, setiap kali ada yang bertanya "Di manakah pulau penghasil cengkeh dan pala?"

BACA: Mengapa Rempah-rempah Begitu Diburu pada Zaman Dahulu?

Tentu saja para pedagang Arab, Gujarat, dan China hanya menyebut "nun jauh di Timur". Bahkan tak sedikit yang memberi informasi asal. Seperti barter dengan jin, ada Dajjal (pembawa kiamat ) di sana, dan masih banyak lainnya. Toh pala dan cengkeh adalah komoditas berharga yang dijual mereka ke bangsa Eropa.

Jack Turner dalam bukunya "Sejarah Rempah dari Erotisme sampai Imperialisme" (2011) menjelaskan bahwa makelar rempah biasa membawa rempah dari Timur ke Barat. Sesampainya di Eropa, harga rempah tersebut naik 1.000 persen.

Nilai rempah yang begitu tinggi akhirnya tak dapat membendung keinginan bangsa Eropa untuk mencari lokasi sumber rempah. Abad ke-15 menjadi momentum pencarian Pulau Rempah oleh bangsa Eropa. 

BACA: Sama-sama Kaya Rempah, Apa Beda Masakan India dan Indonesia?

Salah satu penjelajah yang paling berambisi adalah penjelajah asal Italia, Kristoforus Kolombus. Pada 1492, Kolombus dibiayai oleh Kerajaan Spanyol untuk melakukan penjelajahan menemukan Pulau Rempah. Alih-alih menemukan Pulau Rempah, Kolombus justru sampai di sebuah benua baru yang dikiranya sebagai Hindia.

"April tanggalnya tidak diketahui (1493), Kolombus baru saja kembali dari Amerika walaupun ia tidak menyadari kenyataan sebenarnya pada saat itu. Menurut versinya adalah dia baru saja kembali dari Hindia, dan walau cerita yang ia sampaikan mungkin seperti roman picisan khas Abad Pertengahan, ia membawa berbagai bukti untuk menutup mulut orang-orang yang meragukannya: burung kakatua emas, hijau, dan kuning, orang-orang India, dan kayu manis," tulis Turner.

BACA: Santap Malam di Bekas Gudang Rempah Batavia

Belakangan diketahui jika di antara bukti yang dibawa Kolombus hanya burung kakatua yang asli. Sedangkan yang dianggap orang India adalah orang Karibia, dan kayu manis adalah kulit kayu pohon Karibia.

"Terlepas dari popularitasnya sebagai penemu benua Amerika dalam aspek ini apa yang telah dicapai Kolombus sebenarnya bukan kesuksesan total," tulis Turner.

Ia menjelaskan para penjelajah Spanyol juga menemukan berbagai bebatuan berharga di kuil-kuil dan altar Suku Aztec juga Inca. Namun harus dicatat tugas Kolombus tidak hanya mencari El Dorado (emas) tetapi juga El Picante (bumbu).

Kolombus kemudian berlayar untuk keempat kalinya menemukan Pulau Rempah di tahun 1502, tetapi hasilnya masih gagal. Empat tahun kemudian Kolombus meninggal, dengan misi penuh ambisi yang tak pernah selesai: menemukan Pulau Rempah.

https://travel.kompas.com/read/2017/08/28/140500327/sampai-mati-kristoforus-kolombus-tak-menemukan-pulau-rempah

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke