Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Anthony Bourdain dan Gordon Ramsay Pilih Tak Makan di Pesawat?

Kompas.com - 22/09/2017, 07:47 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presenter wisata kenamaan Anthony Bourdain dan koki Gordon Ramsay punya satu persamaan. Mereka sama-sama tak mau makan saat berada di suatu penerbangan. Tentu ada alasan tersendiri, mengapa?

"Makanan (di pesawat) tidak mungkin enak. Tak mungkin memiliki rasa terbaik, walapun mereka telah berusaha dengan keras. Dengan kondisi pekerjaan seperti itu, tak banyak yang dapat mereka lakukan," kata Bourdain saat diwawancara Travel + Leisure.

(BACA: Lebih Baik Pilih Kursi Dekat Jendela Saat di Pesawat, Kenapa?)

Selain itu Bourdain mengatakan saat di penerbangan makanan sulit dicerna, sehingga saat mendarat tubuh terasa kembung.

Meski tak memesan makanan, Bourdain selalu memesan satu hal saat berada di penerbangan.

"Scotch on the rocks (minuman alkohol Scotch dituang ke es) itu rasanya tak mungkin kacau. Kalau penerbangannya sangat panjang, mungkin tambah anggur dan keju," kata Bourdain. 

(BACA: Dari Gitar hingga Ransel, Kisah Pramugari Urusi Bagasi Kabin Pesawat)

Lagi pula, menurut Bourdain, saat sampai di pesawat sebenarnya dia sudah tak bernafsu makan. Sebab yang ia cium adalah bahan bakar dan bau pendingin ruangan.

Sama seperti Bourdain, koki kenamaan Gordon Ramsay memilih untuk tidak makan selama di penerbangan.

"Aku bekerja untuk maskapai selama sepuluh tahun. Jadi aku tahu makanan ini ada dimana dan ke mana, berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai berada di penerbangan," kata Ramsay.

Makanan di penerbangan dibuat di darat dengan proses pemasakan, pendinginan, pengemasan, dan pemanasan kembali di pesawat. Bourdain mengungkapkan proses tersebut pada akhirnya mempengaruhi rasa makanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com