Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serunya Panen Madu Hutan di Danau Sentarum

Kompas.com - 05/11/2017, 21:05 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

Sebelum memulai proses panen, seorang anggota merapalkan syair-syair senandung. Lirik dalam senandung tersebut, dipercaya masyarakat bisa menggiring lebah untuk menjauh dari sarang. Ada beberapa jenis senandung yang dilantunkan, salah satunya yang mengiringi saya saat memanjat pohon untuk mengambil setiap detail gambar proses panen.

Selain diawali dengan bersenandung, orang yang bertugas untuk memanen juga mempersiapkan obor suluh yang dibuat dari bahan akar menyadin (bahasa lokal) yang dirangkai menjadi satu. Asap dari suluh itu juga dimaksudkan mengusir lebah menjauh dari sarang untuk sementara.

Lebah hutan Apis Dorsata membuat sarang di dahan buatan yang disebut Tikung yang sengaja ditaruh di dahan pohon-pohon berdahan kecil yang ada di kawasan danau. Penggunaan Tikung ini pun sudah berlangsung puluhan tahun dan dipertahankan hingga saat ini.

Tikung dibuat dari batang pohon yang dibelah dengan lebar berkisar 20-30 sentimeter dengan panjang 1,2 hingga 2 meter. Rata-rata setiap periau memiliki 300-500 tikung. Satu sarang lebah yang menempel di Tikung bisa menghasilkan madu hingga 10 kilogram.

Oh ya, untuk proses panen ini, para periau menggunakan teknik panen lestari. Cara ini mulai mereka praktekkan sejak APDS terbentuk pada tahun 2006 silam. Semua peralatan yang digunakan harus steril, termasuk pisau yang digunakan untuk mengiris sarang juga harus berbahan stainless.

Bagian sarang yang diambil juga hanya pada bagian kepala, istilah para periau. Hal ini dimaksudkan agar lebah bisa kembali ke sarang tersebut dan bisa berkembang biak sehingga populasinya tetap terjaga.

Cara panen pada siang hari juga dimaksudkan supaya lebah bisa mencari tempat hinggap sementara saat sarangnya diambil sebagian. Dengan begitu, sarang lebah tadi bisa dipanen sebanyak dua hingga tiga kali selama masa panen.

Usai panen, madu kemudian dibawa kembali ke perkampungan. Nah, proses paska panen ini juga menarik untuk disaksikan.

Proses paska panen madu hutan di Desa Semangit, Kecamatan Selimbau, Kabupaten Kapuas Hulu (27/10/2017)KOMPAS.com/YOHANES KURNIA IRAWAN Proses paska panen madu hutan di Desa Semangit, Kecamatan Selimbau, Kabupaten Kapuas Hulu (27/10/2017)

Sarang lebah yang sudah di panen tadi kemudian diiris-iris dengan memotong jalur pipa yang yang menampung madu. Madu dari sarang itu tidak diperas, melainkan ditiriskan dan menetes menggunakan saringan.

Usai diiris, sarang itu kemudian ditiriskan di atas wadah penyaring dari kain kasa yang sangat rapat, sehingga butuh waktu lama untuk menunggu madu tersebut menetes semua.

Proses tersebut bisa membuat madu bertahan lebih lama, rasa yang tetap terjaga serta warna yang tetap jernih. sedangkan untuk madu yang diperas, biasanya lebih cepat masam dan tidak bertahan lama serta berwarna lebih keruh.

Proses paska panen madu hutan di Desa Semangit, Kecamatan Selimbau, Kabupaten Kapuas Hulu (27/10/2017)KOMPAS.com/YOHANES KURNIA IRAWAN Proses paska panen madu hutan di Desa Semangit, Kecamatan Selimbau, Kabupaten Kapuas Hulu (27/10/2017)

Nah, setelah menetes, madu bisa langsung dikonsumsi. Sarang yang sudah diiris juga masih bisa dihisap madunya.

Menarik bukan? Nah, rangkaian proses panen madu hutan ini bisa disaksikan saat musim bunga sudah selesai. Masa panen madu ini biasanya dilakukan pada bulan November hingga Januari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com