JAKARTA, KOMPAS.com -- Salah satu rute penerbangan dari maskapai Citilink Indonesia dibatalkan karena adanya penutupan Bandara Lombok Praya pada Minggu (26/11/2017) sore. Adapun rute yang dibatalkan adalah rute Surabaya - Lombok dan sebaliknya.
"Hingga saat ini, manajemen Citilink Indonesia memutuskan untuk membatalkan penerbangan Surabaya-Lombok demi keselamatan dan keamanan penerbangan," kata Vice Presiden Corporate Communication Citilink Indonesia Benny S. Butarbutar dalam siaran pers yang diterima KompasTravel, Minggu sore.
(Baca juga : Tak Perlu Panik Gunung Agung Meletus, Perhatikan 5 Hal Ini)
Benny mengatakan, penumpang dengan penerbangan QG 660 dan QG 661 yang dibatalkan akibat dampak erupsi, maka dapat melakukan refund sebesar 90 persen. Sementara itu penumpang dapat reschedule penerbangan dengan menghubungi call center Citilink Indonesia di nomor telepon 08041080808.
Sementara itu, selama enam jam kedepan, Citilink Indonesia akan terus memonitor perkembangan terkini dari lapangan.
"Kita menunggu hingga pukul tujuh malam dan berharap ada perubahan situasi sehingga penerbangan dapat dilanjutkan secara normal kembali keesokan harinya," kata Benny.
(Baca juga : Gunung Agung Erupsi, Ketua Asita Berharap Wisatawan Tak Batal ke Bali)
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Internasional Lombok ditutup sementara, Minggu (26/11/2017) pukul 17.15 WITA atau 16.15 WIB, karena jalur penerbangan ke sana terkena dampak abu vulkanik dari letusan Gunung Agung di Bali.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara, Kemenhub, Agus Santoso menjelaskan bahwa saat ini belum ditemukan abu vulkanik di Bandara Internasional Lombok. Namun, abu vulkanik itu sudah mengelilingi jalur udara yang dilintasi pesawat dari dan menuju bandara tersebut.
"Kami telah memerintahkan pada AirNav dan Kepala Bandara Internasional Lombok agar menutup bandara per 16.15 WIB atau 17.15 WITA sampai batas waktu yang tidak ditentukan," kata Agus di Tangerang, Minggu (26/11/2017).
"Jalan pesawat menuju Lombok sudah tertutup abu vulkanik sehingga pendaratan dari segala penjuru pun sudah tidak memungkinkan. Tadi pagi masih bisa karena abu vulkanik belum sampai bandara. Sekarang sudah sampai bandara tapi menggantung di atas," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.