Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencicipi Daging Wagyu Khas Negeri Sakura

Kompas.com - 28/11/2017, 11:05 WIB
WIENDA PUTRI NOVIANTY

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.comDaging wagyu memang menjadi salah satu daging sapi yang cukup populer di kalangan penggemar hidangan daging. Tekstur dagingnya yang lembut dan empuk tentu membuat daging wagyu diincar banyak penikmatnya.

Yang unik dari daging wagyu adalah kadar lemak tak jenuhnya memang cenderung lebih banyak dibandingkan jenis daging sapi lainnya. Lemak tak jenuh yang terkandung tersebut justru yang membuat tekstur daging menjadi lebih lembut, gurih dan beraroma.

Kali ini KompasTravel berkesempatan untuk mencoba dua jenis hidangan dengan bahan dasar daging Wagyu Jepang. Yang pertama adalah Steak Don. Steak Don merupakan makanan khas Jepang yang berupa hidangan nasi yang disajikan didalam mangkok beserta lauknya.

“Jadi berbeda dengan steak barat, kalau steak jepang dihadirkan bersama nasi. Biasanya dikenal dengan sebutan Donburi. Dagingnya pun dipotong tipis-tipis untuk memudahkan orang Jepang makan karena mereka kalau makan memang pakai sumpit,” tutur Chef Hori Ikuo saat ditemui di wisma Duta Besar Jepang untuk Indonesia di Jakarta Selatan.

(Baca juga : Wow, Bagaimana Rasa Daging Wagyu yang Diasap 14 Jam?)

Sajian Steak Don ini disajikan dengan daging wagyu yang diiris tipis dengan tingkat kematangan medium well. Tingkat kematangan medium well memang paling cocok disajikan di daging wagyu.

Selain itu jamur, asparagus, daun bawang dan wasabi juga ditambah di atas daging sebagai pelengkap. Tak ketinggalan, disiramkan saus di atasnya untuk menambah cita rasa semangkuk Steak Don.

“Sausnya ini terdiri dari apel, bawang goreng, jahe, gula dan soyu yang di-mix. Rasanya akan cenderung manis dan gurih,” tambah Hori

Berbeda dengan steak ala Barat, steak ala Jepang disajikan dengan menggunakan nasi. Tak lupa disiram kuah manis diatas dagingnya untuk menambah nikmat seporsi Steak Don.KOMPAS.COM/Wienda Putri Novianty Berbeda dengan steak ala Barat, steak ala Jepang disajikan dengan menggunakan nasi. Tak lupa disiram kuah manis diatas dagingnya untuk menambah nikmat seporsi Steak Don.
Saat disantap, rasa dagin Wagyu terasa sangat lembut. Dagingnya pun terasa juicy karena tingkat kematangannya yang medium well. Siraman saus yang terasa manis menambah nikmat jika dipadukan dengan daging wagyu. Rasa wasabi yang cukup pedas juga menambah nikmat sensasi menyantap Steak Don khas Jepang.

Kemudian setelah mencicipi Steak Don, KompasTravel juga mencicipi shabu-shabu khas Jepang. Pertama, Hori Ikkuo selaku chef menyajikan kuah shabu-shabunya terlebih dahulu.

Kuah Shabu-shabu pertama direbus dengan menggunakan kombu atau sejenis rumput laut untuk memberikan cita rasa umami pada rebusan. Kemudia daging wagyu yang diiris tipis-tipis disediakan.

(Baca juga : Begini Cara Membedakan Daging Wagyu Asli dan Olahan)

Tips untuk memakan shabu-shabu Jepang adalah dengan tidak merebus seluruh dagingnya. Proses perembusan juga tidak dilakukan terlalu lama, melainkan hanya dibolak-balik dagingnya yang ingin disantap dengan menggunakan sumpit selama beberapa kali.

“Nama shabu-shabu sendiri ini diambil ketika daging tipis ini dicelupkan ke panci rebusan dan membuat suara serupa shabu shabu. Nah dari situ nama shabu-shabu diambil,” tutur Hori saat memeragakan menyantap shabu-shabu ala orang Jepang.

Kemudian disantap dengan lauk pelengkap seperti dengan isian sayuran rol berisi sawi dan bayam didalamnya, jamur shimeji, jamur enoki, jamur shitake, daun bawang, khuzukiri (sejenis bihun khas jepang), wortel dan tahu sutra.

Untuk menyantap shabu-shabu juga disediakan dua macam saos sebagai celupan yakni saus Ponzu yang terasa masam karena terbuat dari perasan jeruk-jerukan, gula dan soyu serta saus Gomadare yang merupakan saus wijen yang terasa manis dan gurih.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com