Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar "Bambu" Papringan Kini Diburu Wisatawan

Kompas.com - 01/12/2017, 10:06 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Pasar Papringan atau pasar di tengah kebun bambu kembali kembali diburu wisatawan. Tak hanya warga dari Kabupaten Temanggung saja yang memburu, namun warga luar daerah sengaja datang melihat pasar unik itu.

Pasar Papringan kini terletak Desa Ngadiprono, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung. Meski di tengah pelosok desa, pasar itu tetap diburu wisatawan.

KompasTravel ikut memburu pasar yang dibuka tiap dua minggu sekali itu pada pertengahan November 2017 ini. Perjalanan menggunakan bus dari Semarang ternyata hanya sampai di kantor balai desa setempat.

Pasar Papringan terletak di Desa Ngadiprono, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Meski di tengah pelosok desa, pasar itu tetap diburu wisatawan.KOMPAS.com/NAZAR NURDIN Pasar Papringan terletak di Desa Ngadiprono, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Meski di tengah pelosok desa, pasar itu tetap diburu wisatawan.
Mulai dari situ, perjalanan masih harus berjalan kaki sekitar 1 km atau menggunakan jasa ojek warga setempat. Jangan sungkan untuk berjalan kaki karena jalur menuju lokasi sudah baik di tengah hamparan sawah.

(Baca juga : 6 Hidangan Legendaris Solo di Pasar Gede)

Lokasi Pasar Papringan juga tidak jauh berbeda dengan yang dulu dibuka di Desa Caruban Kecamatan Kandangan. Lokasi baru ternyata lebih luas, dan lebih menampung lebih banyak kreativitas.

Tempat baca untuk anak-anak di Pasar Papringan, Desa Ngadiprono, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Meski di tengah pelosok desa, pasar itu tetap diburu wisatawan.KOMPAS.com/NAZAR NURDIN Tempat baca untuk anak-anak di Pasar Papringan, Desa Ngadiprono, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Meski di tengah pelosok desa, pasar itu tetap diburu wisatawan.
Pasar Papringan di lokasi baru tidak saja memperdagangkan kuliner, namun dilengkapi dengan ruang baca dan bermain bagi anak. Aneka makanan, minuman tempo dulu juga disediakan.

Sejumlah kerajinan dari bambu juga ada, baik untuk permainan anak-anak juga ada. Wahana mainan seperi egrang, ayunan, dan permainan lain disediakan. Setidaknya lokasi kuliner, jajanan itu dibagi-bagi dengan begitu apik.

(Baca juga : Dumbek, Makanan Tradisional Rembang yang Dibungkus Daun Lontar)

Sejumlah makanan masa lalu, atau bahkan yang mulai langka diperjualbelikan seperti Gono Jagung, kupat tahu, gudheg, gablog Pecel, pepes, sego gono. Sego kuning, gorengan, godoghan, susuk kedele, wedang tape, jajan Deso, dawet ayu, sop buah.

Makanan tradisional di Pasar Papringan, Desa Ngadiprono, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Meski di tengah pelosok desa, pasar itu tetap diburu wisatawan.KOMPAS.com/NAZAR NURDIN Makanan tradisional di Pasar Papringan, Desa Ngadiprono, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Meski di tengah pelosok desa, pasar itu tetap diburu wisatawan.
Ada juga Lento-lento kocomoto, ketan cambah corak, tiwul iris iwel-iwil, kemplang, ndas borok, langgeng, gemblung gurih, gemblong klomot, bajingan kimpul, bajingan singkong,
dawet anget, jenang, combro, srowol, jadah bakar, yangko, rondo kenul, sawut nanas, dan jenang lot.

Sejumlah makanan khas pedesaan disajikan, antara lain soto ayam kampung, lesah ayam, sego jagung kuning, rujak lutis Lotek, gule ayam kampung, sego abang, bubur kampung, gule ayam kampung, dan lontong mangut.

Masih banyak aneka makanan lain yang dapat dinikmati. Semua yang diperjualbelikan di pasar murni hasil kreasi warga sekitar.

Pasar Papringan terletak di Desa Ngadiprono, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Meski di tengah pelosok desa, pasar itu tetap diburu wisatawan.KOMPAS.com/NAZAR NURDIN Pasar Papringan terletak di Desa Ngadiprono, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Meski di tengah pelosok desa, pasar itu tetap diburu wisatawan.
Namun sebelum makan, Anda harus menukar uang dengan uang koin dari bambu. Satu uang koin bambu setara dengan Rp 2.000. Uang bambu itu kemudian ditukar alat transaksi jual beli.

Founder Pasar Papringan, Singgih Susilo Kartono mengungkapkan Pasar Papringan sengaja ditaruh di desa, agar orang mulai kembali pada desa.

Lokasi berjualan pun didesain berada di bawah pohon bambu. Suasana rindangnya pohon bambu menyelimuti perjalanan siang itu.

Makanan tradisional di Pasar Papringan, Desa Ngadiprono, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Meski di tengah pelosok desa, pasar itu tetap diburu wisatawan.KOMPAS.com/NAZAR NURDIN Makanan tradisional di Pasar Papringan, Desa Ngadiprono, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Meski di tengah pelosok desa, pasar itu tetap diburu wisatawan.
"Tempat ini dulunya bekas tempat sampah. Kami sulap dijadikan lahan berkaya kami," kata Singgih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com