Menginap di Kresna, Hotel Persinggahan Soekarno, SBY hingga Jokowi (2)

WONOSOBO, KOMPAS.com - Menginap di hotel bersejarah kala singgah di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah memang tidak ada duanya.

Hotel Kresna yang dulu dikenal dengan Hotel Merdeka menjadi salah satu saksi sejarah menjadi tempat singgah proklamator Soekarno kala berkunjung di wilayah itu.

Baca juga : Menginap di Kresna, Hotel Persinggahan Soekarno, SBY hingga Jokowi (1)

Hotel itu tentunya dapat menjadi salah satu rujukan ketika singgah di kota yang salah satu wilayahnya disebut Negeri Di Atas Awan itu.

Nuansa hotel bersejarah tampak begitu masuk di lobi hotel bintang tiga. Pintu dan kusen yang begitu lebar seolah menandakan bangunan warisan kolonial.

Hotel itu berdiri sejak abad ke-18, dan telah dilakukan pemugaran beberapa kali. Meski begitu, tetap saja ada beberapa ruangan yang sengaja dibiarkan utuh. Seperti ruang restoran, kolam renang, dan tempat pembilasan yang berupa benteng.

Tempat bersejarah itu semuanya dapat dinikmati oleh pengunjung. Namun di luar ruangan itu, ternyata sejumlah kamar di hotel itu juga menjadi lokasi favorit para pemimpin negara ini ketika singgah di Wonosobo. Selain proklamator Soekarno, ada juga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Joko Widodo, hingga Charlie Chaplin dan Ratu Siam.

Kamar nomor 240 menjadi kamar favoritnya. Selain kamar dengan luasan paling luas, juga dilengkapi dengan sarana dan fasilitas yang lengkap.

Kamar itu adalah Presidential Suite dan satu-satunya di hotel itu. Tiap malam, harga kamar dibanderol Rp 3,5 juta.

"Bapak SBY, Pak Jokowi, lalu putri mahkota Thailand juga transit di sini," ujar Aris Sudjono, Front Office Manager Hotel Kresna saat ditemui pekan ini.

Kamar Presidential Suite berisi satu kamar utama, ruang keluarga, dan ruang anak. Selain itu ada juga ruang memasak dan ruang makan.

Aris mengatakan, Presidential Suite memiliki dua kamar karena biasanya tamu membawa anggota keluarganya. Antara kamar utama dan kamar anak dipisahkan oleh ruang keluarga.

Kamar antik

Selain kamar 240, ada satu kamar lain yang menjadi favorit pengunjung. Kamar dengan nuansa klasik menjadi incaran wisatawan mancanegara.

Kamar nomor 362 di gedung ujung lantai 3 khusus menyimpan barang-barang antik. Kamar antik itu juga masih dipasangi dipan (tempat tidur) dan serambu. Dipan tempat tidur di kamar itu bahkan tertulis sejak 1879.

Sama halnya dengan kamar Presidential Suite, kamar yang berisi barang antik hanya ada satu. Selain kamar, pernak-pernik seperti meja, kursi, tempat minum juga bergaya klasik.

Tiap malam, kamar itu dibanderol Rp 1,6 juta. Dari jendela kamar, pemandangan gunung Sindoro dan Sumbing terpampang begitu jelas.

"Biasanya kamar ini diminati turis mancanegara. Mereka sukanya gaya kamar klasik," tambah Aris.

Selain dua kamar itu, tentunya ada ratusan kamar yang dapat disinggahi ketika berkunjung di hotel itu. Tinggal memilih kamar dengan pendingin alami atau kamar dengan pendingin ruangan. Semua ruangan bergaya klasik serta sarat akan sejarah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.