Perempuan berjilbab tersebut mengaku sengaja menjual kupat lodoh karena makanan tersebut biasanya hanya ada saat hari raya dan menjadi makanan khas masyarakat Using.
"Jadi kalau ada kangen kupat lodoh nggak harus nunggu lebaran agar bisa makan. Cukup datang saja ke sini tiap malam Minggu," kata Erna sambil tertawa.
Para pengunjung bisa menikmati makanan yang dipesan dengan duduk di tepi jalan sepanjang gang desa atau menumpang di depan rumah warga. Jika beruntung, pengunjung juga bisa menyaksikan tontonan tari Gandrung.
Jajanan bengi ini dimulai jam 6 malam namun tidak sampai jam 10 malam, biasanya makanan dan minuman yang dijual sudah ludes di borong oleh pengunjung.
Semua penjual adalah warga Desa Olehsari yang juga terkenal dengan desa adat Seblang Banyuwangi. Ada sekitar 25 stand yang menyediakan jenis jenis makanan, minuman dan jajanan.
Camat Glagah, Astorik saat dihubungi Kompas.com menjelaskan jajanan bengi bukan hanya sekadar menarik wisatawan datang ke Desa Olehsari tapi juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di desa.
"Gang-gang Desa Olehsari bersih dan tertata rapi sehingga kami berinisiatif untuk membuat pasar makanan khusus malam hari. Jadi masyarakat bisa merasakan hasilnya juga," kata Astorik.
Selain itu siapkan uang receh agar mudah saat transaksi serta jangan lupa membawa tas sendiri untuk mempermudah membawa makanan jika berencana untuk dibawa pulang.
Selamat berburu kuliner malam hari di desa Olehsari Banyuwangi....
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.