Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merti Dusun, Tradisi Unik dan Wisata Budaya di Kulon Progo.

Kompas.com - 02/05/2018, 15:24 WIB
Dani Julius Zebua,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

Ia mencontohkan, warga menggelar nyadran tiap sya’ban dan rutin membersihkan mata air dan sungai di dusun karena menganggap sebagai sumber penghidupan warga.

Karenanya, setiap setahun sekali berlangsung Nyadran dan Merti Dusun.

Tradisi ini diyakini menguatkan keistimewaan Tritis sebagai tujuan wisatawan, bukan hanya ada destinasi semata.

Itulah mengapa setiap tahun warga mempertahankan tradisi nyadran dan merti dusun ini. Selain sebagai mempertahankan tradisi, juga turut mendukung wisata andalan dan potensi lain yang ada di Tritis.

“Apalagi wisata makin membuat anak-anak muda dusun di karang taruna semakin aktif terlibat,” kata Warih.

Tiap Nyadran maupun merti dusun, mereka memunculkan seluruh potensi dusun. Seperti hari ini, warga mengarak pawetu bumi (palawija dsb) mengelilingi jalanan dusun yang mengular di jalan yang berada di pinggir-pinggir tebing.

Kepala dukuh, komunitas-komunitas pemuda dukuh, ibu-ibu PKK, sampai para pesilat kampung mengarak gunungan dan tumpeng itu sambil diiringi tetabuhan kendang, gamelan, rebana, suling, juga gong.

Baca juga : Kembul Bujana, Tradisi Makan Bersama di Kulon Progo

 

Suara itu bercampur pula dengan gemerincing giring-giging di sepatu para penari dari kelompok seni Topeng Ireng, kesenian tradisional Tritis.

Suara tetabuh itu sampai menggema di lembah bukit.

“Tritis yang hanya berisi 90 kepala keluarga bisa membuat event sebesar ini, sudah luar biasa,” kata Yudono Hindri Atmoko, Kepala Bidang Pemasaran Wisata dari Dinas Pariwisata Kulon Progo.

Yudono mengatakan, pemerintah juga mendorong pedukuhan-pedukuhan di sekitarnya juga bisa memunculkan hal serupa.

“Pedukuhan-pedukuhan lain bila dikumpulkan makin bisa mengangkat destinasi wisata di sini. Tapi yang paling utama adalah harus rutin,” kata Yudono.

Baca juga : Mampir di Jogja, Jangan Lupa Beli Rengginang Terasi Khas Kulon Progo

Merti Dusun selalu mengundang perhatian. Banyak warga tertarik datang untuk menonton. Tidak sedikit warga dari luar Tritis sengaja datang untuk menyaksikan ini.

“Saya sengaja datang untuk melihat acara ini sekaligus naik ke Puncak Widosari. Kebetulan sudah lama tidak ke sini. Katanya banyak perubahannya dan makin bagus saja,” kata Sutikno, warga Sleman.

Setelah berkeliling sekitar 3 Km, arak-arakan sampai di depan rumah kepala dusun. Di sana, mereka melangsungkan selamatan dan mengakhirinya dengan rebutan gunungan palawija.

“Saya sudah mempersiapkan untuk ini. Dapat (sayur mayur) ini saja. Nanti dimasak di rumah,” kata Siti Mariatun, warga Tritis. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com