Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mides, Makanan Khas Asli Pundong Bantul

Kompas.com - 10/05/2018, 07:15 WIB
Markus Yuwono,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Untuk memperkenalkan mides, makanan khas dari Kecamatan Pundong, Bantul, Yogyakarta, ribuan bungkus mi yang berasal dari singkong ini dibagikan kepada warga dalam festival mides.

Uniknya untuk menjaga agar kekhasan dan tidak menimbulkan sampah non organik, ribuan bungkus mi dibungkus menggunakan daun pisang.

Sejak pagi, ribuan warga dari berbagai wilayah sekitar Kecamatan Pundong berdatangan ke rumah produksi Mides Pundong.

Ada sebanyak 2018 bungkus mides dibagikan kepada masyarakat secara gratis dan makan bersama-sama.

"Kami membagikan 2018 bungkus mides secara gratis kepada masyarakat," kata Ketua Pelaksana Festival Mides 2018, Suyamto kepada wartawan Rabu (9/5/2018).

Mides merupakan makanan khas warga pundong dari bahan singkong.

Tujuan dibuat festival ini agar bisa memperkenalkan mi desa kepada masyarakt luar tak hanya sebatas Bantul, dan DIY, namun bisa dikenalkan di kancah nasional.

Baca juga : Main ke Banyuwangi, Mampirlah ke Kedai Mi Pangsit Sejak Tahun 1996 Ini

Ribuan mides ini dibagikan kepada warga menggunakan daun pisang selain untuk menjaga keontetikan rasa, juga tidak menimbulkan sampah non organik.

"Mides ini produk makanan unggulan, bahan dasarnya dari pati dan tidak memakai zat kimia," ucapnya.

Suyamto mengatakan sudah dilakukan berbagai inovasi, salah satunya dengan membuat mides instan.

Baca juga : Mi Ayam Kaki Lima yang Tak Kalah dengan Bintang Lima

Makanan khas masyarakat Pundong yang terbuat dari pati ketela, ukurannya lebih besar dari mi pada umumnya karena dibuat dengan diiris.

Hampir semua warga Pundong paham dan bisa membuat mides karena bisa diolah menjadi mi pedes dan dikenal mides. "Harapannya produk mides bisa tersebar luas di pasaran," kata Suyamto.

Seorang warga Pundong, Dwi Bowo Gunawanto mengatakan semua warga Pundong paham pembuatan mides. Caranya yakni singkong dikupas kemudian digiling.

Hasil gilingan mides diperas, lantas diambil sari patinya. Pati itu oleh warga diolah menjadi mi pedes terus disebut mides. "Hampir sebagian warga Pundong mengetahui cara membuat mides," katanya.

Dwi berharap dengan adanya festival ini bisa memperkanalkan mides dan ke depan bisa dikenal hingga berpengaruh terhadap perekonomian warga. "Semoga mides bisa dikenal luas masyarakat," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com