Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jeepney, Veteran Perang yang Berubah Jadi Ikon Filipina

Kompas.com - 05/07/2018, 14:22 WIB
Abba Gabrillin,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

MANILA, KOMPAS.com - Hampir semua negara memiliki transportasi umum. Mulai dari yang paling tradisional hingga yang paling canggih seperti kereta cepat Jepang.

Beragam transportasi umum itu terkadang mewakili kesan terhadap suatu daerah. Bahkan, alat transportasi yang unik bisa menjadi ikon sebuah negara, sehingga menarik minat wisatawan.

Hal itu yang terjadi di Filipina. Semua yang pernah menginjakan kaki di negara tetangga Indonesia itu pasti tidak asing dengan sebutan Jeepney.

Jeepney adalah sebuah kendaraan transportasi massal yang ada di semua daerah di Filipina. Jika dilihat dari kap depan mobil, Jeepney berbentuk seperti layaknya mobil jeep atau hartdop klasik.

Namun, Jeepney memiliki badan mobil yang memanjang ke belakang.

Veteran perang

Pemandu wisata kami, Elly, menceritakan bahwa Jeepney awal mulanya merupakan jeep yang digunakan pada masa Perang Dunia II, khususnya oleh tentara Amerika Serikat.

Ketika tak lagi digunakan untuk mengangkut prajurit militer, Jeepney beralih fungsi menjadi angkutan masyarakat.

Jeepney, alat transportasi yang menjadi ikon Negara Filipina.KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Jeepney, alat transportasi yang menjadi ikon Negara Filipina.
Tidak dijelaskan mengapa kendaraan ini diberi nama Jeepney. Namun, Elly berseloroh dengan menyebut bahwa kata Jeepney sebenarnya mewakili dua suku kata.

"Jeep, berarti kendaraan jeep. Sedangkan 'ney' mengartikan lutut, atau knee dalam bahasa Inggris. Sebab, penumpang yang naik dan duduk berhadapan akan saling beradu lutut," kata Elly sambil tertawa.

Bagian depan Jeepney merupakan terdiri dari kursi sopir di sebelah kiri dan satu penumpang di sebelah kanan yang menghadap ke depan. Sementara itu, bagian tengah hingga belakang terdiri dari dua kursi memanjang di kiri dan kanan.

Dengan demikian, penumpang Jeepney akan duduk dalam posisi menyamping dan saling berhadapan di kiri dan kanan. Di sepanjang sisi kiri dan kanan, terdapat jendela tanpa kaca yang memudahkan udara masuk ke dalam Jeepney yang tanpa dilengkapi pendingin (AC).

Jeepney, alat transportasi yang menjadi ikon Negara Filipina.KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Jeepney, alat transportasi yang menjadi ikon Negara Filipina.

Adapun, pintu masuk dan keluar terdapat di bagian belakang kendaraan. Sekilas, kendaraan ini mirip oplet yang pernah digunakan sebagai alat transportasi di Jakarta.

Meski tergolong kendaraan klasik dan tak lagi muda, Jeepney tak boleh dianggap remeh. Menurut Maria, masyarakat Filipina memberi gelar Jeepney sebagai "King of the Road” alias si raja jalanan.

Meski badan Jeepney cukup panjang, pengemudi Jeepney tetap lihai dalam urusan selap-selip. Karena tak punya tempat pemberhentian khusus, pengemudi Jeepney bisa sesuka hati menaikkan dan menurunkan penumpangnya.

Desain dan tampilan unik

Ada berbagai hal yang membuat Jeepney tampak menarik dan unik. Salah satunya adalah tampilan penuh warna yang diberi motif serta kata-kata yang dilukis di bagian luar.

Warna-warna yang sering digunakan seperti merah, kuning dan biru. Ada juga yang sengaja membiarkan seluruh bodi kendaraan tanpa warna, sehingga terlihat warna perak atau metalik.


Selain itu, banyak pengemudi yang menuliskan slogan-slogan keagamaan, seperti "Believe in God" atau "Jesus Gift". Ada juga yang memberi sediikit mural atau lukisan, dan menuliskan nama keluarga.

Bagi Anda yang sedang berlibur ke Filipina, Jeepney bisa jadi solusi transportasi. Selain mempermudah menuju lokasi tujuan, menaiki Jeepney dapat memberi kesempatan wisatawan untuk melihat-lihat suasana kota.

Tarif jeepney juga tergolong sangat murah. Untuk setiap 4 kilometer, penumpang hanya dikenakan tarif 8 Peso, atau sekitar Rp 2.000. Jika melebihi 4 kilometer, setiap kilometer akan dikenakan tambahan tarif 2 Peso.

Sementara, tarif untuk lansia dan anak sekolah hanya 7 Peso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com